KH Muhaimin Asnawi: Barokahnya Mbah Munawwir Banyak
NU Online · Sabtu, 12 April 2014 | 02:01 WIB
Yogyakarta, NU Online
KH Muhaimin Asnawi, pengasuh Pesantren Al-Asnawi Salamkanci, Bandongan, Magelang, memberikan taushiyah dalam haulnya Mbah Moenawwir yang ke 75, Kamis (10/4) ba'da isya' di halaman pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.<>
Dalam taushiyahnya, KH Muhaimin Asnawi menjelaskan bahwa pada saat acara haul, pasti yang dibicarakan adalah tentang kematian. "Kita sadar atau tidak, kita adalah kader mayit. Karena kader mayit, maka ditatar kemayitan kita," tambahnya.
Ia berpesan bahwa ketika orang mau meninggal, berprasangka baiklah kepada Allah Swt. insya Allah dosanya diampuni. "Kalau orang sebelum meninggal kok sakit, maka itu akan mengurangi dosanya jika ia sabar," tuturnya.
Menurutnya, kalau orang sakit sebelum meninggal merupakan momen untuk mempersiapkan diri. "Tadi dijelaskan bahwa meninggalnya Mbah Moenaweir adalah karena sakit. Ketika ulama sakit itu menjadi hari raya, mereka merasa bahagia," ungkapnya. (Nur Sholikhin/Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua