Daerah HARI SANTRI

Lagu "Cinta Tanah Air" Mbah Wahab Iringi Apel 10 Ribu Santri

Jumat, 23 Oktober 2015 | 02:00 WIB

Jombang, NU Online
Lantunan lagu “Ya Ahlal Waton" karya pahlawan nasional, KH Abdul Wahab Chasbullah, mengiringi apel 10 ribu santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU), Jombang, Jawa Timur, Kamis (22/10). Apel digelar dalam rangka Hari Santri Nasional yang tepat diresmikan presiden Jokowi, 22 Oktober 2015.
<>
Lagu Cinta Tanah Air dengan syair bahasa Arab ini diciptakan KH Abdul Wahab Chasbullah  pada tahun 1918, sebagai bentuk nasionalisme kaum santri. Lagu ini menjadi pembangkit semangat kaum santri untuk membela bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan.

Apel Hari Santri Nasional diikuti sekitar 10 ribu santri baik putra maupun putri serta pengasuh pesantren digelar di Lapangan Untung Suropati, Jombagn. Para santri yang masih pelajar ini juga banyak yang memakai sarung.

Apel tersebut diawali dengan menggelar sujud syukur yang dipimpin Ketua Dewan Pengasuh, KH Irfan Sholeh. Sujud Syukur dilakukan sebagai bentuk syukur atas ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri. Usai sujud syukur, para santri PPBU menggelar doa bersama.

Ketua Yayasan PPBU, KH Irfan Soleh, mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri. Dengan begitu, peran santri dalam mendirikan NKRI semakin diakui. Sebagai tindak lanjut, lanjut Kiai Irfan, pihaknya akan memasukkan materi khusus tentang sejarah perjuangan santri dalam pelajaran lokal. "Kami berterima kasih kepada Pak Presiden Jokowi dan Pak Wapres Jusuf Kalla. Karena telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri," ujar KH Irfan.

Sejumlah spanduk dibentangkan para santri diantaranya, Kebangkitan Santri Memperkokoh Kedaulatan NKRI-Menjaga Keutuhan Negeri.  Spanduk lain juga dibentagkan Isinya, bahwa santri bukan hanya orang yang berasal dari pesantren, namun tingkah laku yang baik juga merupakan cermin dari santri.

"Hari Santri ini mengingatkan kita perjuangan Ulama dan santri yang dikenal dengan munculnya Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asyari. Tanpa adanya Resolusi Jihad mungkin tidak ada perang 10 Nopember, sebagai titik balik mempertahankan kemerdekaan RI," ujar KH Chloliq inspektur upacara menyampaikan yang juga sekretaris Dewan Pengasuh PP Bahrul Ulum. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)

Lagu "Cinta Tanah Air" Mbah Wahab Iringi Apel 10 Ribu Santri

Jombang, NU Online
Lantunan lagu “Ya Ahlal Waton" karya pahlawan nasional, KH Abdul Wahab Chasbullah, mengiringi apel 10 ribu santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU), Jombang, Jawa Timur, Kamis (22/10). Apel digelar dalam rangka Hari Santri Nasional yang tepat diresmikan presiden Jokowi, 22 Oktober 2015.

Lagu Cinta Tanah Air dengan syair bahasa Arab ini diciptakan KH Abdul Wahab Chasbullah  pada tahun 1918, sebagai bentuk nasionalisme kaum santri. Lagu ini menjadi pembangkit semangat kaum santri untuk membela bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan.

Apel Hari Santri Nasional diikuti sekitar 10 ribu santri baik putra maupun putri serta pengasuh pesantren digelar di Lapangan Untung Suropati, Jombagn. Para santri yang masih pelajar ini juga banyak yang memakai sarung.

Apel tersebut diawali dengan menggelar sujud syukur yang dipimpin Ketua Dewan Pengasuh, KH Irfan Sholeh. Sujud Syukur dilakukan sebagai bentuk syukur atas ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri. Usai sujud syukur, para santri PPBU menggelar doa bersama.

Ketua Yayasan PPBU, KH Irfan Soleh, mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri. Dengan begitu, peran santri dalam mendirikan NKRI semakin diakui. Sebagai tindak lanjut, lanjut Kiai Irfan, pihaknya akan memasukkan materi khusus tentang sejarah perjuangan santri dalam pelajaran lokal. "Kami berterima kasih kepada Pak Presiden Jokowi dan Pak Wapres Jusuf Kalla. Karena telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri," ujar KH Irfan.

Sejumlah spanduk dibentangkan para santri diantaranya, Kebangkitan Santri Memperkokoh Kedaulatan NKRI-Menjaga Keutuhan Negeri.  Spanduk lain juga dibentagkan Isinya, bahwa santri bukan hanya orang yang berasal dari pesantren, namun tingkah laku yang baik juga merupakan cermin dari santri.

"Hari Santri ini mengingatkan kita perjuangan Ulama dan santri yang dikenal dengan munculnya Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asyari. Tanpa adanya Resolusi Jihad mungkin tidak ada perang 10 Nopember, sebagai titik balik mempertahankan kemerdekaan RI," ujar KH Chloliq inspektur upacara menyampaikan yang juga sekretaris Dewan Pengasuh PP Bahrul Ulum. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)