Daerah

LP Ma’arif NU Banyumas: Aswaja Harus Jadi Pondasi Utama Generasi NU Masa Depan

Kamis, 31 Desember 2020 | 09:00 WIB

Banyumas, NU Online  
Ideologi ahlussunnah wal jamaah (aswaja) an-nahdliyah di tingkat satuan pendidikan Ma’arif perlu dikuatkan. Sebab peserta didik di Ma’arif akan menjadi kader NU di masa depan. 

 

"Aswaja An-Nahdliyah menjadi pondasi utama generasi muda NU khususnya di lingkungan LP Ma'arif NU," ujar Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Banyumas, Prof Fauzi pada rapat koordinasi evaluasi 2020 dan proyeksi 2021 program kerja Pengurus Cabang (PC) LP Ma’arif NU Kabupaten Banyumas di Rempoah, Baturraden, Selasa (29/12).

 

Disampaikan, pada proyeksi tahun 2021 banyak agenda yang akan digarap pengurus LP Ma'arif NU. Program baru yang direncanakan di antaranya lanjutan penguatan ideologi aswaja, Ma’arif Banyumas Award, beasiswa S2 bagi guru non PNS, regenerasi Sako Ma’arif, pembentukan tim pendamping sekolah baru, studio podcast, dan Festival Banyumas Satria.

 

"Bahkan di tahun 2022 Banyumas menjadi tuan rumah Porsema," tegasnya.

 

Prof Fauzi mengatakan, NU sebagai harakah tashwirul afkar pada permulaannya menjadi gerakan intelektual keilmuan yang di mulai dari pendidikan. LP Ma’arif mengemban amanah jamiyah untuk menanamkan nilai aswaja an-nahdliyah sejak dini di lingkungan pendidikan.

 

“Penguatan ideologi aswaja harus didukung melalui optimalisasi mata pelajaran ke-NU-an. Pendidik mapel aswaja harus memiliki sumber daya yang mumpuni, bukan asal tunjuk asal mengajar,” ujarnya.

 

Menurutnya, satu di antara tugas LP Ma’arif adalah mengawal berjalannya penanaman aswaja pada tingkat satuan pendidikan. Untuk itu lanjutnya, guru yang mengajar mapel ke-NU-an harus kompeten. Guru tidak boleh sembarangan dalam menyampaikan nilai aswaja kepada peserta didik.

 

“Ke depan guru mapel ke-NU-an harus diperhatikan secara khusus oleh Satuan Pengawas Ma’arif. Pastikan guru mengajar dengan segala kelengkapan kompetensi untuk mengoptimalkan penanaman ideologi aswaja,” jelas Wakil Rektor I IAIN Purwokerto tersebut.

 

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas Kiai Sabar Munanto menyampaikan, rapat evaluasi dan proyeksi LP M'arif NU harus menghasilkan pembaharuan program yang sesuai kondisi kekinian. Pendidikan itu menciptakan perubahan lingkungan baru atau pendidikan diciptakan oleh lingkungan, keduanya menjadi pilihan.

 

“Lembaga pendidikan perlu berkolaborasi dengan berbagai unsur untuk dapat menghasilkan produk. Melalui kejuruan dan keterampilan peserta didik, sekolah/madrasah dapat mengoptimalkan potensi memproduksi kebutuhan dasar masyarakat,” terangnya.

 

Kepada NU Online, Rabu (30/12) Kiai Sabar menyampaikan, LP Ma’arif memiliki peluang yang besar untuk mempengaruhi tingkat kebutuhan masyarakat, seperti memproduksi sabun mandi dan cuci, shampo, hand sanitizer, disinfektan, dan lainnya. Sebab di zaman masyarakat industri sekarang ini, kompetensi lulusan harus mampu bersaing.

 

“Melalui rapat koordinasi evaluasi dan proyeksi diharapkan pengurus dapat mengambil langkah strategis peluang yang muncul disaat pandemi. Perlu berkolaborasi untuk meningkatkan bidang ekonomi pendidikan untuk kesejahteraan kelembagaan,” pungkasnya.

 

Kontributor: Musmuallim 
Editor: Abdul Muiz