Daerah

‘Mbatil’, Film Perdana Fatayat NU Kudus Diserbu Ribuan Warganet

Jumat, 4 Desember 2020 | 23:30 WIB

‘Mbatil’, Film Perdana Fatayat NU Kudus Diserbu Ribuan Warganet

Satu scene film 'Mbatil' di angkot. (Foto: Tangkapan layar)

Kudus, NU Online
Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus Jawa Tengah berhasil memproduksi sebuah film pendek berjudul ‘Mbatil’. Film berdurasi lima menit yang diluncurkan di channel YouTube PC Fatayat NU Kudus sejak Senin (30/11) lalu itu diserbu ribuan warganet.


Ketua PC Fatayat NU Kudus Nik Hayati mengatakan, produksi film pendek yang dilakukan perdana tersebut sengaja mengambil judul ‘Mbatil’ sebagai aktivitas khusus masyarakat di Kudus. Mbatil berarti memotong rokok.


“Kita ingin mengangkat ciri khas tenaga kerja yang ada di Kudus dengan mbatil, yaitu memotong ujung rokok,” ungkapnya.


Menurut Nik, film tersebut bercerita tentang kehidupan sehari-hari kaum ibu di Kota Kretek itu. Ia juga menyuarakan pesan-pesan antri kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang disisipkan di akhir cerita.


“Film tersebut menceritakan sejumlah buruh rokok yang hendak berangkat kerja. Mereka sedang asyik ngobrol di atas angkot, hingga membicarakan keadaan salah satu buruh yang mengalami KDRT,” jelasnya.


Nik menjelaskan, kisah tersebut terinspirasi dari kejadian kekerasan yang dialami oleh sebagian perempuan, yang sudah sibuk bekerja namun masih mendapat perlakuan yang tidak baik.


Nik menambahkan, banyak pesan yang disampaikan dalam film tersebut. Salah satunya bahwa perempuan memiliki kekuatan yang tidak kalah dengan laki-laki dalam memajukan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, kita harus menghargai jerih payah mereka.


“Dengan menghargai perempuan, maka dapat mempertahankan keutuhan rumah tangga. Selain itu, perlu memberikan kebebasan kepada mereka untuk berkiprah dan aktif di masyarakat,” tuturnya.


Dihubungi terpisah, sang penulis naskah, Miftahurrohmah menjelaskan bahwa penggarapan film tersebut cukup singkat. Hanya berlangsung empat hari. “Mulai dari menulis skrip, membaca naskah, hingga syuting sekaligus editing,” jelasnya.


Ketua PC Fatayat NU Kudus periode 2017-2018 itu mengungkapkan, dalam penulisan naskah sekaligus ia membayangkan siapa saja pemain yang cocok memerankan cerita tersebut.


“Jadi tanpa casting. Saya bayangkan saja siapa yang cocok memerankan tokohnya. Tokoh-tokoh yang juga sebagian dari pengurus Fatayat NU Kudus sendiri alhamdulillah sangat antusias memerankan. Meskipun harus berulang kali mengulang. Karena, itu hal baru buat mereka,” jelasnya. 


Ia berharap, film tersebut dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih menghargai perempuan dengan menghentikan kekerasan terhadap perempuan demi harmonisasi kehidupan.


"Semoga film ini bisa ada episode selanjutnya untuk mengedukasi masyarakat terkait isu-isu perempuan, anak, dan kaum marjinal. Film ini banyak menuai komentar positif," tuturnya.


Hingga berita ini ditulis, film pendek tersebut ditonton 6.253 warganet dan dikomentari ratusan orang. Selengkapnya, film itu bisa ditonton dengan mengklik tautan ini Film Mbatil.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori