Daerah

Menguatkan Organisasi dengan Menjaga Budaya Silaturahim

Sabtu, 4 Januari 2020 | 10:30 WIB

Menguatkan Organisasi dengan Menjaga Budaya Silaturahim

Rutinan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Jetis, Kecamatan Baki, Sukoharjo. (Foto: NU Online/Masri Zaini)

Sukoharjo, NU Online
Salah satu obat hati yang kerap kali dilakukan kebanyakan orang adalah berkumpulah dengan orang-orang saleh. Hal ini memang sangat penting dibiasakan agar kelak di akhirat juga bisa berkumpul dengan mereka orang-orang saleh, seperti para guru, ulama, kiai, dan sebagainya.
 
Demikian ini dikatakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo, Jawa Tengah KH Khomsun Nur Arif saat silaturahim dengan ratusan jamaah Ranting NU Jetis, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jumat (3/1). 
 
Orang NU sendiri sebetulnya sudah melakukan itu dengan berbagai pola yang berbeda. Di antaranya dengan membudayakan silaturahim antasesama dan kepada para kiai dan ulama. Lebih dari itu mereka juga biasanya saling mendoakan untuk kebaikan di dunia dan akhirat. Demikian juga menurut KH Khomsun Nur Arif sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah SAW.
 
"Berkumpul dengan banyak orang (saleh) maka kita juga nanti akan kumpul di akhirat dengan guru-guru kita umumnya dan semoga kita juga akan ikut bendera Mbah KH Hasyim Asy'ari," katanya.
 
Untuk itu kesolidan sesama warga NU harus semakin dijalin dengan baik agar NU tidak mudah dipecah belah oleh pihak yang tak suka terhadap NU. Jika warga NU kompak, maka semua ajaran dan tradisi yang ada di internal NU akan terus lestari. Tidak terkecuali silaturahim.
 
"Kita harus kumpul dan bersatu jangan cerai berai agar rombongan Nahdlatul Ulama selamat bersama sama sampai di akhirat," jelasnya.
 
Ia juga berharap wadah-wadah yang didirikan NU harus terus dirawat, seperti majelis taklim, pengajian rutin, dan seterusnya. Wadah itu adalah salah satu alat yang cukup efektif untuk meningkatkan kesolidan para jamaah NU. 
 
Manfaat lain dari merawat majelis-majelis itu adalah mencegah dampak provokasi dari orang-orang pembenci NU. Mereka, lanjut dia, akan terus melakukan segala cara untuk membuat warga NU pecah. Untuk itu warga NU harus semakin kompak satu visi dan tidak boleh keluar dari garis besar yang telah ditetapkan.
 
"Majelis-majelis yang sudah kita bentuk harus menyatu, kita rawat, kita jaga akidah NU kita, jangan sampai lepas atau direbut orang lain," harap kiai muda ini. 
 
Menanggapi perihal di atas, Ketua Ranting NU Jetis, Baki, Sukoharjo, Giman bertekad menjaga program-program yang telah berjalan saat ini. Ia juga berharap dukungan dari jajaran PCNU Sukoharjo agar bisa menjalankan semua amanah organisasi. Dukungan tersebut bisa berbentuk kehadiran perwakilan PCNU setiap Ranting NU Jetis menyelesaikan kegiatan-kegiatan.
 
Kontributor: Masri Zaini
Editor: Syamsul Arifin