Daerah

MWCNU Pekalongan Utara Terima Hibah Tanah dan Bangunan dari Kopena

Sabtu, 12 Desember 2020 | 13:00 WIB

MWCNU Pekalongan Utara Terima Hibah Tanah dan Bangunan dari Kopena

Penyerahan sertifikat tanah dan bangunan dari Kopena kepada MWCNU Pekalongan Utara, Kota Pekalongan disaksikan Wali Kota Pekalongan HM Selany Mahfudz (tengah). (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online  
Jajaran Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, mengaku gembira mendapat hibah tanah dan bangunan dari Koperasi Pemuda Buana (Kopena) Pekalongan, Jawa Tengah.


"Pemberian berupa tanah dan gedung berlantai 2 ini ke depan rencananya akan digunakan untuk kegiatan ekonomi di lantai bawah dan kantor MWCNU untuk lantai atas," ujar Ketua MWCNU Pekalongan Utara Ust Chafidzin kepada NU Online usai acara, Jumat (11/12).


Dikatakan, sebenarnya sudah lama kami merencanakan memiliki kantor organisasi secara permanen. Bagi dia, kantor organisasi selain sebagai simbol gerakan juga untuk pusat aktivitas NU, badan otonom, dan lembaga.


“Alhamdulillah, persoalan pengadaan Kantor MWCNU didengar oleh Kopena. Mewakili seluruh jajaran pengurus di MWCNU dan Ranting NU se-Pekalongan Utara kami menyampaikan terima kasih kepada khususnya Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz yang juga penasehat Kopena, ketua dan jajaran pengurus Kopena," ucapnya. 
 

Terpisah, Wali Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz mengatakan, pemberian atau hibah tanah dan bangunan kepada MWCNU Pekalongan Utara merupakan salah satu bentuk khidmat nyata Kopena kepada NU.


"Ke depannya Insyaallah tidak hanya MWCNU Utara saja yang dikasih, rencana secara bertahap tiga MWCNU yang lain akan dikasih fasilitas yang sama juga, walaupun mungkin dalam bentuk yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan dan manfaat di masing-masing MWCNU," ungkapnya.


Ketua Umum Kopena KH Romadhon Abdul Djalil menyampaikan, hibah tanah dan bangunan bertepatan dengan Harlah ke-27 Kopena. Momentum ini bisa memberikan sebidang tanah dan bangunan kepada MWCNU Pekalongan Utara yang serah terima sertifikatnya sudah diserahkan.  


"Bukan perjalanan yang mudah untuk menuju usia yang ke-27 tahun sehingga Kopena bisa menjadi koperasi yang besar di Kota Pekalongan. Dan hibah kali ini mudah-mudahan menjadi sedekah jariyah bagi pendiri kopena yang telah meninggal dunia," harapnya.  


Manfaatkan potensi umat
Diketahui, Kopena didirikan pada 11 Desember 1993 atas prakarsa para pemuda Nahdliyin dalam rangka memanfaatkan potensi umat yang bercirikan atas kebersamaan dan kegotongroyongan. 


Dari hasil diskusi-diskusi yang cukup intens dari pengurus gerakan Pemuda Ansor Kota Pekalongan, maka disepakati mendirikan lembaga ekonomi berbentuk Koperasi bernama Koperasi Pemuda Buana (Kopena).


Periode pertama, tahun 1993 Pengurus Kopena menggandeng PCNU Kota Pekalongan dan mengundang seluruh ulama mendirikan KBIH yang diberi nama Assalamah. Tapi, oleh PCNU justru pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Kopena. 


Layanan haji ini di samping untuk ta'awun (membantu) sekaligus merupakan pintu gerbang bagi Kopena. Sebab, berhubungan langsung dengan masyarakat yang ekonominya tinggi sehingga menunjukkan perkembangan aset yang signifikan.


Kini, Kopena dengan nama baru Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Koperasi Pemuda Buana (Kopena) berkantor pusat di Jalan HOS Cokroaminoto 77 Pekalongan. Aset koperasi ini dari tahun ke tahun terus berkembang.


“Asetnya meningkat dari yang semula Rp237 miliar pada tahun 2018 kini Rp273 miliar. Simpanan pada 2018 Rp230 miliar, pada 2019 Rp268 miliar, dan pembiayaan pada 2018 Rp98 miliar pada 2019 naik menjadi 160 miliar atau 63,41 %,” ujar Ketua KSPPS Kopena H Ramadhan Abdul Jalil.


Ramadhan menjelaskan, hingga saat ini Kopena telah memiliki 13 kantor cabang (kanca) yang tersebar di Kabupaten Batang (3 kanca), Kabupaten Pekalongan 3, Kota Pekalongan 4, dan Pemalang 3.


Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori