Daerah

NU Melawi Buka Harlah 95 NU dengan Ruqyah Aswaja Massal Perdana

Kamis, 21 Januari 2021 | 15:30 WIB

NU Melawi Buka Harlah 95 NU dengan Ruqyah Aswaja Massal Perdana

Praktisi ruqyah JRA saat membacakan ayat-ayat ruqyah dalam Ruqyah Massal NU Melawi (dok)

Melawi, NU Online

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat  menggelar kegiatan Ruqyah Aswaja massal di Graha Aswaja Sekretariat PCNU Melawi baru-baru ini. Kegiatan dapat terlaksana dengan sukses berkat kerja sama dengan Jamiyah Ruqyah Aswaja (JRA) Kabupaten Melawi dan JRA Kabupaten Sintang. 

 

Masyarakat pun menyambut dengan antusias kegiatan yang digelar untuk pertama kali dan bersamaan dengan pembukaan rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) ke-95 Nahdlatul Ulama (NU).

 

Terbukti, kegiatan diikuti 127 orang, melebihi target semula yang hanya 50 orang. Oleh karena itu, demi mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi, panitia harus membagi kegiatan menjadi dua sesi, yakni pagi dan sore.  

 

“Melihat antusias masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan ruqyah aswaja dan demi tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi, maka panitia harus membagi sesi kegiatan ruqyah menjadi, yakni sesi pagi dimulai dari jam 09.00 sampai 11.00 WIB dan sesi kedua dari jam 13.00 sampai jam 15.00,” kata Ketua Panitia Ustadz Nurcholis kepada NU Online, Rabu (20/1).

 

Ketua JRA Melawi ini melanjutkan, dalam kegiatan Ruqyah Aswaja perdana tersebut, panitia juga mendatangkan praktisi Ruqyah Aswaja dari JRA Kabupaten Sintang atau yang lebih dikenal dengan JRA Tim Wali Songo yang dipimpin Kiai Ahmad Shohib.

 

"Ini bagian dari misi JRA, di antaranya adalah mendakwahkan Al-Qur’an sebagai syifa atau obat yang bisa menyembuhkan segala penyakit, baik medis maupun non-medis. Dan dalam kesempatan ini, praktisi JRA juga memberikan sosialisasi agar masyarakat bisa meruqyah dirinya sendiri dan mengajari jamaah atau pasien terkait cara meruqyah mandiri. Karena hal itu dapat mempercepat proses kesembuhan pasien," terangnya.

 

Ketua PCNU Melawi, H Aan Subakir mengapresiasi kerja sama apik antara dua tim peruqyah tersebut. Menurutnya istilah atau nama Jaringan Ruqyah Aswaja (JRA) masih belum familiar atau masih sangat baru bagi warga Melawi. 

 

"Selama ini istilah yang populer pengobatan syar’i atau yang lebih kita kenal dengan metode ruqyah. Ini kan lebih identik dan sering dipopulerkan oleh saudara kita salafy," bebernya.

 

Oleh karena itu, Aan Subakir berharap adanya kegiatan Ruqyah Aswaja Massal perdana tersebut membuat masyarakat, terutama dari kalangan Nahdliyin (warga NU) Melawi jadi tahu bahwa NU juga punya metode pengobatan syar’i melalui ayat-ayat Al-Qur’an yang dinamakan metode 'Ruqyah Aswaja'.

 

"Semoga melalui kegiatan ini masyarakat dan Nahdliyin jadi paham, bahwa NU juga punya pengobatan syar’i yang bernama Ruqyah Aswaja, sehingga hal itu semakin menarik simpati masyarakat untuk mengenal NU,” tuturnya. 

 

Kontributor: Sukarno, Ahmad Rifqi Hidayat

Editor: Abdul Muiz