Daerah

Optimalkan Khidmah, Ketua Fatayat Depok Bertekad Konsolidasikan berbagai Potensi

Senin, 25 Juli 2022 | 12:10 WIB

Optimalkan Khidmah, Ketua Fatayat Depok Bertekad Konsolidasikan berbagai Potensi

Optimalkan Khidmah, Ketua Fatayat Depok Bertekad Konsolidasikan berbagai Potensi. (Foto: Dok panitia)

Depok, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Depok, Jawa Barat Ade Farida mengungkapkan berbagai potensi yang dimiliki Depok sebagai wilayah khidmahnya.


"Depok ini kawasan strategis bagi kaderisasi Fatayat. Kader potensial bertebaran di banyak kecamatan," ungkap Ade Farida dalam sambutannya pada acara pelantikan dan raker PC Fatayat NU Kota Depok masa khidmah 2021-2026, Ahad (24/7/2022). 


Ade juga menuturkan posisi Depok yang sangat strategis dari berbagai sisi. Mulai dari banyaknya pesantren, lembaga pendidikan Islam, perguruan tinggi ternama, hingga posisi Depok sebagai daerah penyanggah Jakarta.


"Depok ini lingkungan dengan SDM luar biasa. Di Depok pula banyak tokoh nasional yang beraktivitas di Jakarta dan berkediaman di Depok," lanjut dosen UIN Syarif Hidayatullah ini.


Oleh karena itu, sambungnya, Fatayat NU Depok punya tugas strategis untuk menyinergikan, mengkolaborasikan, dan mengonsolidasikan berbagai potensi itu.


"Sehingga Fatayat NU Depok makin maksimal memberikan khidmah, dedikasi, dan manfaat bagi sesama, baik internal maupun bagi kehidupan keagamaan dan kemasyarakatan lebih luas dalam skala nasional maupun internasional," tutup Ade.


Jawab tuntutan masyarakat urban 

Sementara itu, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Cholil Nafis saat menghadiri acara ini berharap agar Fatayat NU Depok juga dapat menjawab tuntutan masyarakat urban yang banyak terdapat di kota yang berdiri pada 20 April 1999 itu. Ia juga menyampaikan harapannya agar Fatayat NU Depok dapat menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Terlebih Fatayat NU Depok diisi oleh ibu-ibu energik berpendidikan tinggi.


“Bagaikan oksigen, dakwah kita di mana yang baik maka ambil. Perkembangan-perkembangan yang perlu dikerjasamakan seperti dengan perguruan tinggi, pemerintahan, partai politik itu juga dikerjasamakan. Yang mana sesuai dengan haluan Ahlussunnah wal Jamaah. Jadi barometernya itu Ahlussunnah wal jamaah", ungkap Ketua Bidang Dakwah MUI ini.


Selain itu, ia juga berharap Fatayat NU Depok dapat menjadi percontohan Fatayat di seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia. Hal ini tidak lain karena ia melihat sumber daya manusianya yang cukup dan baik. “Tinggal dirumuskan bagaimana sosialisasi Ahlussunnah wal Jamah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," katanya.


Kiai Cholil Nafis juga memberi arahan agar Fatayat mampu mengemas dakwah jadi lebih menarik, dan terampil mengambil isu. Dalam hal ini, ia menjelaskan ragam masyarakat di Kota Depok yang secara garis besar terbagi menjadi tiga jenis.


"Ada yang memang asli NU, ada yang semi NU, dan ada juga yang non-NU. Pertama, yang NU jangan sampai lepas ke-NU-annya. Kedua, yang semi NU perlu dikuatkan ke-NU-annya seperti keturunan-keturunan warga NU yang tidak mengenal NU. Ketiga, kita perlu mengenalkan NU pada yang belum kenal NU, harus kita NU-kan", papar rais syuriyah PBNU ini.


Acara ini didahului dengan khatmil Qur'an oleh Ikatan Hafidzah Fatayat Kota Depok. Hadir dalam acara ini Pimpinan Pusat Fatayat NU Izzah Annafisah, Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa, Rais Syuriyah NU Kota Depok KH Shihabuddin Ahmad, Jajaran Muspida Kota Depok, Kepala Kankemenag Kota Depok H Asnawi, Ketua MUI Kota Depok KH Dimyati, perwakilan Baznas Kota Depok, perwakilan badan otonom NU Kota Depok, sejumlah perwakilan ormas di lingkungan Kota Depok.


Kontributor: Putri Hidayani
Editor: Syamsul Arifin