PCNU Sumenep: Generasi NU Hendaknya Gigih Perjuangkan Aswaja
NU Online · Sabtu, 11 Januari 2020 | 07:00 WIB

Ketua PCNU Sumenep, Kiai A. Pandji Taufiq usai memberikan cedera mata kepada pengurus PC IPPNU di Konfercab XX IPPNU Kabupaten Sumenep, (10/1). (Foto: NU Online/Sulaiman)
Sulaiman
Kontributor
Sumenep, NU Online
Nahdlatul Ulama dikenal memiliki banyak badan otonom atau Banom di yang bawahinya. Mulai dari organisasi untuk pelajar hingga para kaum yang sudah tidak muda lagi. Namun menjadi bagian dari salah satunya bukanlah perkara mudah. Menjadi kader Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya cukup belajar, tetapi juga harus beradab. Dan untuk beradab dibutuhkan pengalaman.
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kiai A Panjdi Taufik saat menghadiri pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) XX Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sumenep, Jumat (10/01) di Gedung SKD Batuan.
Kiai Pandji menegaskan Konfercab merupakan hal yang biasa dalam pengkaderan di lingkungan Nahdlatul Ulama, termasuk di IPPNU. Katanya, silakan berkompetisi dengan baik, tapi jangan saling sikut, karena bisa menimbulkan gejolak yang nantinya berdampak tidak baik bagi organisasi.
"Silakan berkompetisi dengan baik. IPPNU Sumenep harus melahirkan kader NU yang beradab,” tegasnya.
Kiai Pandji berharap agar generasi NU gigih dan solid dalam memperjuangkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja), sesuai dengan yang dicita-citakan para pendiri jam'iyah Nahdlatul Ulama.
Ia menambahkan, lahirnya IPPNU dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan wadah pengkaderan bagi generasi muda NU yang bersumber dari kalangan pesantren dan pendidikan umum. Diharapkan kader NU kelak dapat berkiprah di berbagai bidang, baik politik (kebangsaan), birokrasi, maupun bidang-bidang lainnya. Embrio organisasi ini berawal dari berbagai organisasi atau asosiasi pelajar dan santri NU yang masih bersifat lokal dan parsial.
"Generasi NU yang gigih dan solid, sesuai dengan yang menjadi cita-cita dari pendiri NU. Jangan gampang terpapar radikalisme. Sebab IPPNU adalah wadah pengkaderan yang nanti yang akan memegang kepengurusan Banom NU lainnya, seperti Fatayat dan Muslimat NU," jelasnya.
Bukan hanya itu saja, generasi muda NU diharapkan melahirkan terobosan baru dalam membantu peningkatan ekonomi kerakyatan.
"Biasanya yang muda-muda seperti ini memiliki terobosan-terobosan baru dalam upaya membantu ekonomi kerakyatan," pungkas Kiai Pandji.
Kontributor: Sulaiman
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua