Daerah

Pelajar NU di Way Kanan 'Sulap' Sampah Jadi Bernilai Ekonomi

Sabtu, 6 Maret 2021 | 10:00 WIB

Pelajar NU di Way Kanan 'Sulap' Sampah Jadi Bernilai Ekonomi

Hanif Zainuri, Anggota PAC IPNU Pakuan Ratu menyortir sampah bernilai ekonomi. (Foto: NU Online/Disisi Saidi Fattah)

Way Kanan, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan, Lampung 'sulap' limbah rumah tangga menjadi nilai ekonomi. Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan kemandirian organisasi sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
 
Ketua PAC IPNU Pakuan Ratu, Hazel Jaya Fernandes mengungkapkan, pelajar sudah seharusnya mandiri dan peka terhadap lingkungan. Menurutnya, gerakan kemandirian ekonomi yang bersumber dari limbah sudah diwacanakan sejak kepengurusan sebelumnya melalui bank sampah.
 
"Bank sampah ini sebagai solusi bagi kemandirian organisasi kita sebagai wadah pergerakan pelajar, dengan harapan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar pula. Selain itu juga masyarakat tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat," ujarnya, Sabtu (6/3).
 
Siswa kelas XII SMA Al-Falakhussa'adah Serupa Indah ini lebih detail menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan warga sekitar dalam pengolahan sampah rumah tangga. Selanjutnya, bank sampah atau kantong sampah ditaruh di beberapa tempat dan rumah warga yang sudah diajak kompromi.
 
Sampah yang memiliki nilai ekonomi sebagian dijual, ada pula yang diolah menjadi kerajinan tangan dengan nilai seni, sehingga menambah nilai jual. Untuk saat ini bank sampah difokuskan pada keluarga besar PAC IPNU-IPPNU Pakuan Ratu.
 
Ia berharap program ini dapat berjalan dengan istikamah dan bisa terus berkembang. Karenanya, seluruh keluarga besar IPNU-IPPNU dan NU Pakuan Ratu perlu bersinergi dan gotong-royong memajukan dan menyukseskan program tersebut.
 
Sementara itu, Pembina PAC IPPNU Pakuan Ratu, Cahya Fitri Setia Astuti sangat mendukung ide dan gerakan tersebut. Menurutnya hal itu cukup inovatif dan menginspirasi bagi kader muda NU lainnya. Sebab, sampah yang biasanya dihindari, justru pelajar NU ini malah akrab dan peduli akan lingkungan.
 
"Kita insyaallah siap dan ke depan akan kita siapkan pelatihan khusus untuk kerajinan tangan sehingga bisa menjadi bekal dan menambah kemampuan rekan dan rekanita IPNU IPPNU," ujarnya.
 
Ia berharap agar jaringan agen sampah dapat diperluas lagi. Selanjutnya perlu dipersiapkan rumah kreatif pelajar NU agar ada wadah khusus untuk menampung kreativitas para generasi muda NU itu.
 
Ketua PC IPPNU Way Kanan, Faridatul Khusna mengapresiasi gerakan sosial dan ekonomi tersebut. "Kami PC IPNU maupun IPPNU tentunya sangat mendukung penuh gerakan dan ide kreatif dan positif dari rekan-rekanita. Inilah salah satu manfaat organisasi, menjadikan kita pribadi yang memberikan solusi," tuturnya.
 
Kontributor: Disisi Saidi Fatah
Editor: Syamsul Arifin