Daerah

Pengasuh Pesantren Se-Kajen: Protokol Covid-19 di Pesantren Harus 80 Persen Lebih

Senin, 13 Juli 2020 | 13:00 WIB

Pengasuh Pesantren Se-Kajen: Protokol Covid-19 di Pesantren Harus 80 Persen Lebih

Ilustrasi: protokol pencegahan Covid-19 di Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Rofi)

Jakarta, NU Online

Mayoritas pesantren di Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah telah siap menerima kedatangan para santri dan memulai kegiatan belajar dan mengaji. Forum Komunikasi Pengasuh Pesantren se-Kajen dan Sekitarnya (FKPPK) telah memasuki tahap finalisasi dalam mempersiapkan protokol kesehatan ketat untuk menyambut new normal (normal baru) di pesantren.


Pernyataan tersebut disampaikan Ketua FKPPK KH M Mujiburrachman Ma'mun (Gus Mujib) kepada NU Online saat dihubungi dari Jakarta, Senin (13/7). 


“Saat ini, kami secara kolektif sedang mengajukan izin reaktivasi pesantren kepada Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pati, dalam hal ini Bapak Bupati. Kami mewakili 70 pesantren yang ada di Kajen Pati,” ungkapnya.

 

Bantuan thermogun dari RMI PBNU untuk anggota FKPPK Pati. (Foto: dok. Gus Mujib)

Bantuan thermogun dari RMI PBNU untuk anggota FKPPK Pati. (Foto: dok. Gus Mujib)

 

Menurut Gus Mujib, pesantren anggota FKPPK yang dimintakan izin reaktivasi sebelumnya sudah didampingi Satgas Jogo Santri yang didirikan FKPPK untuk mempersiapkan sarana protokol kesehatan ketat untuk mencegah penularan Covid-19.


“Selain itu, sudah diverifikasi oleh satgas Jogo Santri FKPPK dengan sistem skoring, pesantren yang dalam menyiapkan protokol keselamatannya belum mencapai skor 80 persen, belum diajukan izin pembukaannya secara kolektif. Artinya protokol Covid-19 harus mencapai 80 persen atau lebih,” tegasnya.


Kemudian, lanjut dia, akan didampingi tim Satgas Jogo Santri FKPPK untuk menyempurnakan protokolnya hingga mencapai skor yang sesuai. “Nah, setelah itu kami ajukan izin pada gelombang berikutnya,” jelas Gus Mujib.


Ia menambahkan, pesantren anggota FKPPK siap menyambut kedatangan tim verifikasi gugus tugas kabupaten untuk visitasi, mengecek secara langsung kesiapan pondok yang mengajukan ijin reaktivasi.


“Seluruh pesantren anggota FKPPK juga sudah mendirikan Satgas Jogo Santri di masing-masing pondoknya. Ini dalam rangka memudahkan mulai koordinasi, sosialisasi, hingga penanganan kasus,” terangnya.

 

Kantor bersama  ICK (Islamic Center Kajen) dan FKPPK terletak di samping Masjid Jami' Kajen, Pati. (Foto: dok. Gus Mujib)

Kantor bersama ICK (Islamic Center Kajen) dan FKPPK terletak di samping Masjid Jami' Kajen, Pati. (Foto: dok. Gus Mujib)

 

Satgas Santri, sambung Gus Mujib, telah menggelar workshop tentang pengadaan sarana dan persiapan protokol keselamatan Covid-19 dengan mengundang tim Gugus Tugas Covid-19 dari RSINU Pati dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati (DKK) Pati yang diwakili Tim Satgas Covid Puskesmas Kecamatan Margoyoso sebagai narasumber.


Sebagai kelengkapan persiapan, Gus Mujib menegaskan, pihaknya telah menerima bantuan 40 thermogun dan ratusan masker dari Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU). Bantuan itu untuk disalurkan kepada anggota FKPPK yang membutuhkan.


“Alhamdulilah, thermogun ini sangat membantu. Karena kebanyakan pesantrèn kami kesulitan untuk membelinya. Sebab, harus membeli secara online. Padahal kami belum terbiasa belanja online,” kelakarnya.


Pewarta: Musthofa Asrori

Editor: Fathoni Ahmad