Daerah

Perempuan Harus Lebih Kedepankan Kepentingan Keluarga

Jumat, 18 Oktober 2019 | 01:00 WIB

Perempuan Harus Lebih Kedepankan Kepentingan Keluarga

Seminar parenting yang digelar PC Fatayat NU Bondowoso, Jatim. (Foto: NU Online/Ade Nurwahyudi)

Bondowoso, NU Online
Ibu adalah madrasatul ula atau sekolah pertama untuk anak. Karenanya, para perempuan harus banyak mengetahui dan belajar terkait bagaimana menjadi  perempuan sesuai harapan. Bekal terkait hal tersebut mendesak dikuasai agar lahir anak terbaik di masa mendatang.
 
Karenanya Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur menggelar seminar parenting. Kegiatan sebagai tambahan pengetahuan terkait masalah orang tua, rumah tangga dan sejenisnya.
 
Kegiatan yang mengambil tema penguatan perempuan dalam fungsi keluarga dan masyarakat ini diikuti sebanyak 350 peserta dari jajaran Pimpinan Anak Cabang (PAC), PC Fatayat NU dan masyarakat umum di Bondowoso. Sedangkan lokasi acara dipusatkan di Pondok Pelajar Islam Nurul Burhan Badean, Kamis (17/10).
 
Ketua PC Fatayat NU Bondowoso, Hj Nurdiana Khalidah menjelaskan bahwa seminar sebagai salah satu sarana penguatan pemahaman terhadap orang tua dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
 
“Karena perempuan kerap memiliki peran ganda. Smart dalam keluarga dan bijaksana saat berhadapan dengan masyarakat,” katanya.
 
Dirinya berharap dengan diselenggarakan kegiatan ini, peserta dalam hal ini perempuan lebih mengerti terkait posisinya sebagai istri, ibu, serta sebagai bagian dari masayarakat.
 
“Kalau kesadaran tersebut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perempuan, maka akan terus memberikan karya terbaiknya untuk bangsa,” jelasnya.
 
Dalam pandangan Ning Din, sapaan akrabnya, kegiatan juga sebagai media penguatan kepada perempuan atau ibu muda untuk mendamping putra dan putrinya.
 
“Dengan demikian, para ibu akan memiliki pengetahuan dan kesadaran bahwa kehadirannya sangat penting dalam rumah tangga,” ungkapnya.
 
Terkait perempuan yang memilih kegiatan di luar rumah, baik untuk kebutuhan tambahan ekonomi dan eksistensi sosial, hendaknya tetap memprioritaskan keluarga. 
 
“Jangan sampai perempuan terlampau asyik di luar dan mengabaikan keluarga. Sadarlah bahwa ibu sebagai madrasah pertama,” tegas Ketua PC Fatayat NU Bondowoso dua periode tersebut.
 
Pada kesempatan yang sama diluncurkan Lembaga Konsultasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A) di bawah PC Fatayat NU Bondowoso. 
 
“Keberadaannya untuk memberikan pendampingan kepada perempuan dan anak,” katanya.
 
Untuk memberikan pengaruh dan kian efektifnya keberadaan lembaga, maka LKP3A menempati salah satu ruangan di Klinik Rumah Sakit NU Bondowoso.
 
Tampil sebagai narasumber seminar yakni Hj Laily Abadi sebagai psikolog dan dokter Hj Rekno Warasati. 
 
 
Pewarta: Ade Nurwahyudi
Editor: Ibnu Nawawi