Pergunu Jabar Lakukan Seleksi Penerima Beasiswa Hingga Pascasarjana
NU Online · Rabu, 1 Juli 2020 | 02:00 WIB
Bandung, NU Online
Sejumlah terobosan dilakukan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama atau Pergunu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya memberikan kesempatan kepada para pendidik untuk menempuh pendidikan hinga tingkat pascasarjana secara gratis.
Ikhtiar itu juga yang dilakukan Pengurus Wilayah (PW) Pergunu Jawa Barat dengan menggelar seleksi wawancara untuk program beasiswa kuliah strata satu hingga dua. Nantinya mereka kuliah di Institut Pesantren KH Abdul Chalim (Ikhac) Pacet Mojokerto, Jawa Timur tahun akademik 2020 hingga 2021.
Pada seleksi kali ini diikuti ratusan siswa yang merupakan utusan dari Pengurus Cabang (PC) Pergunu se-Jawa Barat. Mereka telah berhasil masuk tahap wawancara pada Senin (29/6) lalu yang dipusatkan di Lt 3 gedung dakwah PWNU Jawa Barat Jalan Terusan Galunggung No 9 Bandung.
Ketua PW Pergunu Jawa Barat, H Saepuloh mengatakan program ini rutin diselenggarakan setiap tahun untuk menjaring calon mahasiswa yang berkeinginan kuliah gratis di Ikhac Pacet Mojokerto. Dalam proses seleksi ini, ada dua program beasiswa yang dijalankan, yakni sarjana (S-1) dan pascasarjana (S-2).
“Perlu diketahui, beasiswa penuh ini merupakan program hasil kerja sama Pengurus Pusat Pergunu dengan Ikhac Pacet Mokojerto. Program ini bertujuan untuk menjadikan kader-kader NU sebagai generasi bangsa ulama sekaligus intelektual,” tutur H Saepuloh, Rabu (1/7).
Lebih lanjut H Saepuloh menjelaskan bahwa Ikhac didirikan oleh KH Asep Saifuddin Chalim yang juga Ketua Umum PP Pergunu dengan konsep yang harmoni dengan pesantren. Yakni dengan selogan mengembalikan kejayaan Islam di Indonesia dan Indonesia itu di Jawa Timur bagian Mojokerto serta Mojokerto itu di Pacet tepatnya di Ikhac.
“Perlu diketahui bahwa penisbatan kampus Ikhac dengan KH Abdul Chalim sebab, KH Abdul Chalim adalah ayahanda dari KH Asep Saifuddin Cahalim sendiri serta KH Abdul Chalim merupakan salah satu pendiri organisasi terbesar dunia yakni Nahdlatul Ulama,” tutur Saepuloh.
Sementara itu, selama menempuh studi, kampus menerapkan model pembelajaran cooperative learning, baik untuk tingkat S1 maupun S2. Demikian juga Ikhac membekali para mahasiswa dengan 5 mata kuliah unggulan, yaitu Bahasa Arab dan Inggris, Aswaja, IT, dan akuntansi.
Setelah segalanya tuntas, mahasiswa kemudian menyempurnakannya dengan sistem penilaian autentik, utuh dan khas. Yaitu sebelum melaksanakan ujian akhir semester setelah 14 pertemuan kuliah, dilakukan sistem pekan penyempurnaan, kursus singkat, ujian akhir semester, kemudian remidi.
Kontributor: Rofi
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua