Daerah

Pesan Ketum pada Pelantikan PMII Jakarta Masa Khidmat 2020-2022

Jumat, 26 Februari 2021 | 20:00 WIB

Pesan Ketum pada Pelantikan PMII Jakarta Masa Khidmat 2020-2022

Pelantikan PMII DKI Jakarta, Jumat (26/2). (Foto: PMII)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Agus M Herlambang resmi melantik Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Provinsi DKI Jakarta masa khidmat 2020-2022 Jumat (26/2).
 

Berlangsung di Gedung Delegasi Nusantara V MPR RI, pelantikan yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat ini mengambil tema Meneguhkan Komitmen Kebangsaan melalui Moderasi Beragama.
 

Dalam arahannya, Agus berpesan agar seluruh kader PMII, khususnya DKI Jakarta mengembalikan spirit lama ketika PMII didirikan, yaitu dakwah Islam Ahlusunah wal Jamaah di kampus-kampus.


 
Agus mengatakan, dakwah itulah yang dititipkan oleh ulama-ulama pendiri PMII kepada penerusnya. Menurutnya, PMII adalah alat atau wadah untuk menjalankan misi dakwah Islam Ahlusunah wal Jamaah di kampus-kampus.
 
 

"PMII adalah satu-satunya organisasi keislaman, kemahasiswaan yang sejak berdirinya ditahun 1960, itu langsung mencantumkan Pancasila sebagai asas organisasi, jauh sebelum ada pemaksaan oleh negara," jelas Agus.


 
Sementara itu, ketua PKC PMII DKI Jakarta, Rizki Abdul Rahman Wahid selaku ketua PKC PMII DKI Jakarta yang menggantikan Daud Azhari mengajak seluruh kader PMII khususnya DKI Jakarta untuk melakukan gerakan terjun ke bawah untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme.
 

Ia mengatakan berkomitmen untuk melakukan kaderisasi yang sistematis dan terstruktur. Selain itu, ia akan memaksimalkan digitalisasi sebagai sarana dakwah di media sosial dengan kajian-kajian Islam Ahlusunah wal Jamaah.
 

Menurutnya, melalui platform-platform yang ada, ia mengajak kepada sahabat-sahabat PMII, khususnya DKI Jakarta, lalu pihak pemerintah juga tokoh-tokoh agama di DKI Jakarta untuk bisa mengonter isu-isu dan paham-paham radikalisme.
 

"Karena bagaimanapun juga, sumbangsih dari pihak pemerintah dan tokoh-tokoh agama sangat penting agar penyakit-penyakit yang ada di Indonesia khususnya paham radikalisme ini tidak menyebar luas," tegas Rizki.
 


Ia menambahkan, jika agama yang menegasikan nasionalis akan muncul paham radikalisme, sedangkan nasionalis yang menegasikan agama akan muncul paham sekularisme.


 
"Maka, melalui moderasi beragama ini, mari kita kokohkan bersama komitmen memperjuangkan nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai UUD 1945," ungkap pria yang juga mantan Ketua Cabang PMII Jakarta Pusat ini.
 

Sementara itu, Ketua Majelis Pembina Daerah (Mabinda) PKC PMII DKI Jakarta mengingatkan kepada  seluruh pengurus yang baru saja dilantik, bahwa berjuang apalagi berdakwah di kota besar seperti Jakarta adalah hal yang tidaklah mudah.
 

"Maka perlu bekal, perlu kaderisasi, perlu penguatan mental agar apa yang menjadi cita-cita teman-teman (PKC PMII DKI Jakarta) untuk menjadi para pejuang, para pendakwah Ibu Kota nantinya berhasil," ujarnya.


 
Sebagai informasi, pelantikan ini juga di hadiri Deputi Kepemudaan Kemenpora, Asrorun Niam Soleh, alumni-alumni PMII DKI Jakarta juga Organisasi kepemudaan di DKI Jakarta.

 

Kontributor: M Rifki
Editor: Kendi Setiawan