Daerah

Pesantren di Bondowoso Siap Sambut Santri dengan Protokol Kesehatan

Senin, 15 Juni 2020 | 00:30 WIB

Pesantren di Bondowoso Siap Sambut Santri dengan Protokol Kesehatan

Salah satu prosedur yang dilakukan pesantren saat kedatangan santri. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Bondowoso, NU Online
Sejumlah pesantren di Jawa Timur mulai menyiapkan protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah untuk menyambut kedatang santri. Karena wabah Corona belum juga berakhir, namun dalam waktu yang bersamaan kegiatan belajar mengajar harus diselenggarakan.

 

Oleh sebab itu, sejumlah prosedur harus dilakukan dalam menyambut era baru yang juga disebut dengan new normal. Dan dalam hal ini, pesantren juga harus melakukannya. 

 

Salah satu pesantren di Bondowoso yang siap dengan hal ini adalah Pondok Pesantren Nurut Tholabah, Pancoran. Penegasan disampaikan Mohammad Kakbah selaku wakil ketua yayasan saat dihubungi NU Online, Ahad (14/6). 

 

"Kami siap menerima santri yang kembali tentunya dengan sejumlah persiapan di tengah pandemi Corona," katanya.

 

Gus Kakbah, panggilan akrabnya menjelaskan bahwa pihak pesantren harus mematuhi aturan protokoler kesehatan. Seperti tersedianya alat-alat kesehatan termasuk sabun pencuci tangan, dan sebagainya.

 

Ikhtiar lain juga dilakukan dengan mengudang Tim Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli NU Covid-19 PCNU Bondowoso untuk melakukan menyemprot disinfektan. Kegiatan dilakukan dengan tujuan memastikan  bahwa area pesantren steril dari virus Corona. 

 

“Kami juga memanggil beberapa pengurus yang terkait langsung dengan santri baik di bagian kesiswaan, kepesantrenan dan pengurus lainnya kemudian para senior,” ungkapnya. Hal tersebut untuk menyiapkan sejumlah kamar santri dan juga lembaga pendidikan formal yang ada, lanjutnya.

 

Karena itu, dirinya mengemukakan bahwa para santri dan orang tua tidak perlu khawatir dengan pandemi Corona. Karena pihak pesantren telah menyiapkan segalanya demi menyongsong penerapan normal baru.

 

"Kami sudah siap dan jangan lupa patuhi protokoler kesehatan dari pemerintah," pintanya.

 

Dirinya mengingatkan bahwa wali santri yang mengantar anaknya ke pondok berlaku sejumlah ketentuan. Seperti maksimal hanya diantar tiga orang serta menjaga jarak.

 

Sedangkan Tim Satgas NU Peduli Covid-19 Bondowoso, Mukid saat ditemui seusai menyemprotan berharap agar seluruh elemen baik  wali santri dan santri agar dapat mematuhi protokol dari pemerintah daerah ataupun pusat.

 

"Semoga wabah ini segera berlalu dan kita semua bisa beraktivitas normal kembali," harapnya. 

 

Kontributor: Ade Nurwahyudi
Editor: Ibnu Nawawi