Pesantren Harus Tetap Sebagai Penjaga Moral
NU Online · Selasa, 16 Oktober 2018 | 02:45 WIB
Jember, NU Online
Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2018, merupakan bukti pengakuan pemerintah terhadap jasa-jasa santri dalam membangun bangsa maupun saat berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Demikian diungkapkan A’wan PWNU Jawa Timur, H. Babun Suharto kepada NU Online di Jember, Senin (15/10) malam.
Menurutnya, peran santri dan kiainya sungguh tidak kecil bagi lahirnya NKRI (Negara Kesantuan Repbulik Indonesia). Mereka ikut berdarah-darah dalam memperjungkan, menjaga dan merawat NKRI.
“Itu adalah realitas sejarah yang tak bisa dibantah,” tukasnya.
Oleh karenanya, lanjut Babun, jika akhirnya pemerintah mengapresiasi peran santri dengan menetapkan Hari Santri, itu adalah suatu kewajaran.
Yang penting diingat bahwa dalam peringatan Hari Santri tidak semata-mata dieksplorasi kegiatan seremonial dengan melibatkan jutaan santri, tapi juga sebagai momentum untuk memastikan pesantren tetap sebagai penjaga moral, yang melahirkan kader-kader ikhlas dalam membangun bangsa.
“Itu tugas pesantren yang tak boleh dilupakan,” jelas Rektor IAIN Jember tersebut.
Untuk itu, pesantren tidak perlu terlalu aktif menceburkan diri dalam genangan politik praktis. Pengasuh pesantren tidak harus menjauhi politik, tapi perlu menjaga jarak dengan kekuatan politik untuk menjaga kemurnian cita-cita pesantren.
“Kalau semua pengasuh pesantren sudah berafiliasi dan terkotak-kotak dalam kapling-kapling politik, tentu ada yang terabaikan, yaitu hilangnya fokus dalam pembinaan santri,” tambah H Babun.
Mantan Ketua PC GP Ansor Jember itu mengaku setuju ulama dan umaro menjalin sinergi. Namun sinergitas itu harus diletakkan secara paralel dan proporsional.
“Jangan sampai dikesankan ulama butuh umaro. Seharusnya umaro yang butuh ulama,” urainya (Red: Aryudi AR).
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua