Daerah

Pimpin IPPNU Sumbar, Rabiatul Adabiah Prioritaskan Pengkaderan

Rabu, 10 Juli 2019 | 11:00 WIB

Pimpin IPPNU Sumbar, Rabiatul Adabiah Prioritaskan Pengkaderan

IPPNU Sumbar gelar konferwil di Padang

Padang, NU Online
Rabiatul Adabiah Mu'allimatus Shufiyyah terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sumatera Barat periode 2019-2022. Rabiatul Adabiah terpilih pada Konferensi Wilayah IPPNU ke-5 yang berlangsung, Selasa (10/7) di Aula Kementerian Agama Propinsi Sumatera Barat, Padang.

Rabiatul Adabiah yang direkomendasikan PC IPNU Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Bukittinggi, akhirnya terpilih secara aklamasi. Pimpinan sidang Komite Organisasi PP IPPNU Eni Sapura setelah membacakan tata tertib pemilihan Ketua IPPNU Sumbar periode 2019-2022.

Setelah saya membaca syarat calon ketua IPPNU dan mendengarkan masukan dari peserta, maka secara aklamasi saya menetapkan Rabiatul Adabiah memimpin IPPNU Sumbar empat tahun ke depan," tandasnya.

Sebelumnya, Rabiatul menjabat di Departemen Kepesantrenan dan Kemasyarakatan IPPNU Sumbar 2015-2017 dan Sekretaris IPPNU Sumbar 2017-2018  pengurus antar waktu. 

Diketahui, Rabiatul merupakan mahasiswa pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang konsentrasi Pendidikan Agama Islam (PAI) ini, merupakan alumni pondok pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman.

"Saya ingin IPPNU Sumbar lebih aktif ke depannya. Terutama aktif melakukan pengkaderan di kalangan pelajar. Selama ini memang masih dirasakan kurang pengkaderan," kata Rabiatul alumni Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan 2014.

Dirinya menganggap pengkaderan tersebut sangat penting artinya dalam kelangsungan hidup IPPNU ke depan. Sehingga IPPNU di Sumbar semakin di kenal di lingkungan pelajar maupun di masyarakat umumnya. 

Ketua IPPNU Sumbar demisioner Leni Herfina dalam laporan pertanggungjawabannya mengakui masih banyak PR yang harus dilakukan pada periode mendatang. Terutama terkait dengan pelatihan kaderisasi yang harus menjadi fokus pengurus ke depan. 

"Selama kepengurusan kami memang belum maksimal dalam melakukan kaderisasi. Hal ini disebabkan keterbatasan, belum maksimalnya personalia kepengurusan dan hal lainnya," aku Leni.

Dikatakan Leni, pelajar yang berhimpun di IPPNU sungguh beruntung. Karena berada dalam organisasi yang dinaungi para kiai dan ulama. Sehingga dalam berproses di IPPNU mudah-mudahan selalu diiringi oleh doa para kiai dan ulama tersebut.

"Kepada ketua terpilih bersama pengurus yang bakal disusun, hendaknya selalu menjaga IPPNU dengan berproses dan berkegiatan sebagaimana diatur dalam PD/PRT IPPNU. Lanjutkan silaturrahmi dengan para tokoh-tokoh NU dan stakeholder lainnya," tutur Leni menegaskan. (Armaidi Tanjung/Muiz)