Daerah

Prihatin Banjir, Muslimat NU Jember Bakal Tanam Pohon

Selasa, 16 Februari 2021 | 00:30 WIB

Prihatin Banjir, Muslimat NU Jember Bakal Tanam Pohon

Suasana Rapat Kerja Cabang (Rakercab) 2 Muslimat NU Jember di aula Lansia Gedung Muslimat PCNU Jember, Jalan KH Shiddiq 95 Talangsari Jember. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)

Jember, NU Online
Banjir bandang yang mengakibatkan puluhan rumah ambruk dan ratusan hektar sawah terendam banjir, membuat Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jember prihatin dan membuat langkah-langkah preventif jangka panjang agar banjir bisa dicegah, minimal dikurangi. Langkah pencegahan tersebut diwujudkan dalam program penanaman pohon.


Menurut Ketua PC Muslimat NU Jember, Nyai Hj. Emi Kusminarni, penanaman pohon merupakan salah satu yang direkomendasi dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) 2 Muslimat NU Jember di aula Lansia Gedung Muslimat PCNU Jember, Jalan KH Shiddiq 95 Talangsari Jember, Ahad (14/2).


Ia menegaskan bahwa poin tersebut merupakan usulan dari semua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Jember.  Mereka menyatakan prihatin dengan banjir yang mengepung Jember belakangan ini.


“Jadi kita-kita ingin berpartisipasi dalam pencegahan banjir, betapapun kecilnya. Sebab, banjir ini seperti dikatakan banyak pihak, disebabkan gundulnya hutan di hulu dan juga hilir,” ujarnya usai memberikan sambutan dalam acara tersebut.


Seperti diketahui, Jember dihantam banjir dimulai dari kawasan utara Selasa (12/1) sore, tepatnya di Desa/Kecamatan Bangsalsari, yang mengakibatkan sebuah pesantren rusak berat dan daerah lain di sekitarnya juga tergenang air bah. Banjir tersebut disebabkan oleh luapan air sungai Tugusari.


Pada saat yang sama,  banjir juga menerjang Jember selatan, tepatnya di tiga desa di Kecamatan Tempurejo, yang diakibatkan luapan air sungai di daerah setempat. Di hari itu, total ada tujuh Kecamatan yang terdampak amukan banjir.


Tak lama kemudian, tepatnya Jumat (29/1), lagi-lagi banjir yang cukup dahsyat melanda Jember. Sungai Bedadung yang membelah kota Jember, murka. Puluhan rumah di perkotaan yang berada di sepanjang daerah aliran sungai Bedadung, runtuh, bahkan sebagian rata dengan tanah disapu banjir.


“Jadi masalah utamanya ‘kan jelas karena pohon-pohon sudah pada ditebangi,” tambah Hj. Emi.

 

 

Ia berharap agar langkah PC Muslimat NU Jember terkait penanaman pohon menjadi pemantik pihak lain untuk melakukan pencegahan banjir dalam beragam bentuknya. Sebab di Jember ini bahaya banjir selalu mengancam. Katanya, untuk mencegah penggundulan hutan dan pohon memang butuh kesadaran semua pihak, termasuk masyarakat di kawasan hutan sendiri.


“Untuk penyadaran masyarakat, kami bisa membantu melalui Ranting-Ranting Muslimat NU yang memang terbentuk di semua desa seluruh Jember,” lanjutnya.


Selain soal penanaman pohon, Rakercab 2 Muslimat NU Jember juga menelurkan sejumlah program, di antaranya adalah pelatihan, penataan majelis taklim, penerbitan buletin, pembuatan papan nama tingkat PAC dan Ranting, sosialisasi kesehatan, baik tentang protokol kesehatan (prokes) maupun kesehatan ibu dan anak.


“Jadi program-program yang dihasilkan dalam Rakercab ini adalah program yang harus kita wujudkan di masa-masa mendatang. Tapi memang ada yang sudah kami lakukan seperti pelatihan keterampilan dan sosialisasi prokes, ke depan akan semakin ditingkatkan,” pungkasnya.


Rakercab 2 Muslimat NU Jember yang mengusung tema Mewujudkan Organisasi Muslimat NU yang Peduli, Mandiri, dan Profesional itu diikuti oleh 85 peserta. Mereka berasal dari Pimpinan Cabang dan 26 PAC Muslimat NU Jember.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin