Puluhan Santriwati di Aceh Dibekali Keahlian Menjahit
NU Online · Kamis, 24 Maret 2022 | 08:00 WIB

Penutupan pelatihan menjahit dan mendesain bagi santri di Banda Aceh, Rabu (23/3/2022). (Foto: istimewa)
Helmi Abu Bakar
Kontributor
Banda Aceh, NU Online
Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dalam bidang menjahit dan mendesain, puluhan santriwati dayah di Aceh dibekali pelatihan yang digagasi Dinas Pendidikan Dayah di Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.
Rais Syuriyah PCNU Pidie Jaya Tgk Rusydi Muhammad mengaku bersyukur dengan kegiatan tersebut. Phaknya berharap para santri dapat memanfaatkan keahlian yang telah didapatkan. "Semoga ini bermanfaat untuk dunia dayah," ungkapnya Rabu (23/3/2022).
Sosok yang akrab disapa Abi Rusydi ini menyebutkan kegiatan seperti ini hendaknya berlanjut dan adanya tindak lanjut demi pengembangan keilmuan dan pengetahuan yang telah diperoleh selama pelatihan.
"Program pemerintah sangat banyak namun pemerintah melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh hendaknya setiap program adanya target dan sasaran serta implementasi berkelanjutan demi kemajuan dunia dayah, jangan terkesan sebatas program," sambungnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Dayah Aceh Zahrol Fajri berharap santri yang dilatih keterampilan menjahit dan mendesain semakin mengasah keahliannya saat kembali ke dayah masing-masing.
Ia memaparkan hal kegiatan yang menjadi bagian dari pelatihan life skill bagi santriwati dayah itu berlangsung sejak 13 Maret 2022 lalu. Sebanyak 20 santriwati menjadi peserta pelatihan ini.
"Malalui pelatihan menjahit ini, saya harap peserta terus mengasah keterampilannya, dan menularkan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan lainnya di dayah masing-masing," kata Zahrol.
Ia juga berharap, santri yang telah dibekali pengetahuan menjahit dan mendesain ini menjadi lokomotif santri yang terampil, mandiri dan berinovatif. Dengan begitu, lanjut Zahrol, para santriwati dapat membuka usaha dan lapangan kerja baru yang kompetitif, demi menjawab tantangan pasar global. Selain itu, juga akan membuka peluang dan sekaligus memperbaiki taraf perekomian masyarakat, khususnya di lingkungan dayah.
"Di era serba digital ini, kita dituntut untuk selalu terdepan, kompetitif dan terampil. Apalagi zaman sekarang ini life skill menjahit dan mendesain semakin diminati masyarakat, sehingga akan membuka peluang dan keuntungan banyak," ujarnya.
Sementara itu Kabid Pembinaan Santri Disdik Dayah Aceh, Irwan Jamaluddin berharap, para santri yang sudah dibekali ilmu menjahit dan desain dapat meningkatkan potensinya, serta minat dalam kewirausahaan. Tujuannya agar para lulusan dayah bisa lebih mandiri di tengah masyarakat dalam menghadapi era pasar global.
"Kita harapkan sekambalinya peserta ke dayah masing-masing, dapat kembali mempraktikkan dan sekaligus menjadi penyemangat bagi santri lainnya. Karena yang kita inginkan adalah santri dayah menjadi terampil dan mandiri, sehingga dapat menghidupkan sumber-sumber ekonomi dayah," ujarnya.
Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua