Daerah

PWNU Jateng: Sensus Potensi NU  Tidak Terkait Kepentingan Politik Praktis

Rabu, 29 Juli 2020 | 14:00 WIB

PWNU Jateng: Sensus Potensi NU  Tidak Terkait Kepentingan Politik Praktis

Foto: Ilustrasi

 Semarang, NU Online

Kegiatan pendataan  potensi  warga Nahdlatul Ulama (NU) yang saat ini berjalanan massif di tiap-tiap ranting di Jawa Tengah hendaknya dipahami secara proporsional, karena sama sekali tidak ada tujuan politik praktis.

 

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan Naim mengatakan, kepada semua pihak diharapkan tidak memandang aktivitas ini secara berlebihan, karena sensus warga NU yang sekarang berjalan di Jateng ini memang tidak ada yang istimewa dan kontroversi, sehingga jangan dikontroversialkan.

 

"Kegiatan ini semata untuk memperkuat dan mendayagunakan 'Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama' atau  SISNU yang akan dijadikan bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan organisasi," kata Gus Huda kepada NU Online di Semarang, Selasa (28/7).

 

Dikatakan, untuk menenuhi amanat Konferwil dan Muskerwil PWNU Jateng sejak pertengahan Juli ini melalui cabang-cabang menggerakkan seluruh MWC dan ranting NU se-Jateng melakukan pendataan potensi NU yang ada di masing-masing lingkungannya.

 

"Data potensi yang diinput dari bawah itu, lanjutnya akan diolah dan dimasukkan dalam SISNU yang secara berkala akan terus di-update sehingga potret potensi NU di Jateng akan terekam secara dinamis  atau terdokumentasikan dengan baik dan valid.

 

Sehingga ujarnya, ke depan perangkat dan data di SISNU akan menjadi 'tambang' informasi tentang peta riil NU di Jateng dari level wilayah hingga ranting. "Tentu hal ini bukan pekerjaan ringan, tetapi akan tetap dijalankan, karena dengan adanya kegiatan ini sekaligus dapat menghidupkan organisasi," ucapnya.

 

Dia menambahkan, hasil monitoring PWNU ke daerah-daerah program ini berjalan massif sehinga semakin menggairahkan warga dalam berjam'iyah. 

 

Namun ujarnya, kegiatan ini sempat memunculkan kesalahpahaman, terutama dari pihak ekstern  karena dikaitkan dengan aktivitas politik yakni pilkada serentak yang akan digelar di beberapa daerah di Jateng akhir 2020 ini.

 

"Itu bukan salah paham, tapi gagal paham. Pendataan potensi warga dan organisasi itu sebuah kelaziman dalam organisasi. Kami beruntung para pengurus NU di daerah dapat menjelaskan hal itu," ujarnya.

 

Wakil Ketua PWNU Jateng, Mahsun Mahfudz mengharapkan kegiatan sensus untuk penguatan SISNU di Jateng ini hendaknya jangan dilihat dari kepentingan politik bahwa suara warga NU di suatu daerah itu riilnya berapa dan akan diarahkan kemana.

 

"Bagi PWNU Jateng tidak ada agenda itu, kegiatan ini murni konsolidasi,  utamanya untuk bahan dalam penyusunan Peraturan Organisasi (PO) dan Standar Operasional Organisasi terkait upaya realisasi keputusan organisasi," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz