Rais Syuriyah Jatim: Ahlul Halli wal Aqdi Jati Diri NU
NU Online · Ahad, 26 Juli 2015 | 17:01 WIB
Sumenep, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Miftahul Akhyar mengatakan, pemilihan pucuk pimpinan NU melalui sistem Ahlul Halli Wal Aqdi adalah cara terbaik.
<>
"Ahlul halli wal aqdi adalah jati diri NU," paparnya saat memberikan tausyiah pada Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep di PP Al Ihsan di Desa Jaddung Kecamatan Pragaan, Ahad (26/7).
Menurutnya, pada masa KH. Hasyim Asy’ari penentuan pucuk pimpinan pengurus NU melalui musyawarah mufakat atau Ahlul halli wal aqdi, bukan melalui sistem pemilihan langsung.
"Konferensi NU Sumenep akhir pemilihan rais syuriyah melalui pemilihan langsung. Oleh karena itu, gunakan sebaik mungkin," imbaunya.
Pemilihan pucuk pimpinan melalui sistem musyawarah juga sudah digunakan partai politik "Dan tercantum dalam Pancasila," paparnya.
Sistem ini dinilai lebih baik dibandingkan pemilihan langsung karena lebih kuat kekompakannya. "Pemilihan langsung lebih kuat individualitasnya," ujanya.
Namun, ia sadar rentan ada penumpang gelap. Bahkan, menurutnya, sejak pemilihan melalui sistem AHWA diembuskan, banyak penumpang gelap.
"Pemilihan melalui sistem AHWA sejak di atas angin sudah mulai ada penumpang gelap, sehingga harus diwaspadai betul," katanya. (M Kamil Akhyari/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua