Jember, NU Online
Bulan Ramadhan yang dalam beberapa hari kedepan akan tiba, harus dijadikan ajang untuk membenahi diri. Telaga ampunan Allah sediakan dan pintu taubat yang Allah buka lebar, tak boleh disia-siakan sebagai tangga menuju perbaikan diri.
DemIkian diungkapkan Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama-PBNU, H Badri Hamidi kepada NU Online di Jember, Rabu (1/4).
Menurutnya, suasana puasa yang sakral, seharusnya mampu meluluhkan kepongahan manusia dan menghancurkan perasaan egonya, sehingga di ujung Ramadhan menjadi hamba Allah yang rendah hati dan plural.
“Puasa itu bukan sekedar tidak makan dan tidak minum. Tapi tujuan yang paling utama, yaitu kembalinya manusia sebagai hamba yang fitri” ungkapnya.
Alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Asembagus, Situbondo itu menambahkan, mestinya Ramadhan juga diarahkan untuk mengendalikan syahwat politik yang selama ini tensinya cukup tinggi. Syahwat politik yang tinggi tidak kalah berbahayanya dari syahwat birahi. Sebab, syahwat politik bisa menghalalkan segala cara untuk menggapai tujuannya.
“Mengendalikan hawa nafsu sama pentingnya dengan mengendalikan syahwat politik,” jelasnya.
Oleh karena itu, lelaki asal Bangsalsari, Jember itu menabur harapan agar para elit politik, khususnya dua kubu yang berseberangan bisa memelopori perbaikan diri, introspeksi diri, dan selanjutnya islah. Islah adalah jalan terbaik bagi kedua kubu dan para pengikutnya.
“Tolong, jangan punya rasa dendam. Islah harus dilakukan untuk meredam emosi masing-masing pengikut. Soal jabatan, percayalah Allah sudah mengatur nasib setiap orang sejak zaman azali. Seluruh dunia yang menghalangi si A agar tak punya jabatan, tetap jadi kalau (Allah) berkehendak,” urainya. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad dan 5 Tugas Kenabian
2
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
3
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
4
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
Mabes TNI Minta Masukan PBNU soal Rencana Pemindahan Makam Pahlawan Nasional ke Daerah Asal
Terkini
Lihat Semua