Daerah

Santri Darul Falah Besongo Semarang Praktik Pembuatan Gel Pembersih Tangan

Jumat, 20 Maret 2020 | 12:45 WIB

Santri Darul Falah Besongo Semarang Praktik Pembuatan Gel Pembersih Tangan

Praktik pembuatan hand sanitizer di Darul Falah Besongo Semarang, Jawa Tengah, Selasa (17/3). (Foto: Taufiq Abdillah)

Semarang, NU Online
Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang melakukan praktik pembuatan gel pembersih tangan (hand sanitizer). Hal itu dilakukan untuk menyediakan alat kebersihan sebagai pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
 
Pembuatan larutan hand sanitizer dilakukan oleh santri kelas 4 angkatan 2016, di Madin Raudhotul Jannah Perumahan Bank Niaga, Tambakaji, Ngaliyan Semarang.
 
Praktik ini didampingi Ketua Prodi Kimia UIN Walisongo Malikhatul Hidayah. Pembuatan larutan hand sanitizer dilakukan oleh santri kelas 4 angkatan 2016, di Madin Raudhotul Jannah Perumahan Bank Niaga, Tambakaji, Ngaliyan Semarang.

Pembuatan hand sanitizer pada situasi saat ini di mana maraknya penyebaran virus Corona, dirasa sangat baik. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan lingkungan terutama bagi Pondok Pesantren Darul Falah Besongo sendiri, guna mencegah para santri supaya tidak mudah terkontaminasi virus Corona.

Mencuci tangan dengan hand sanitizer sangat efektif membunuh bakteri. Untuk dapat membunuh virus sebaiknya menggunakan kandungan alkohol proanalis (PA) yang memiliki standar terbaik dengan kemurnian 99 persen.

"Saat maraknya virus corona ini, kami selaku orang yang bergelut di bidang kimia, ingin ilmu saya berguna untuk masyarakat. Dalam hal ini saya mengkonsepkan ilmu saya untuk pembuatan hand sanitizer," katanya.
 
Ia mengatakan ada perbedaan antara alkohol yang digunakan dalam produk hand sanitizer, alkohol teknis yang biasa dijual di pasaran, dan alkohol proanalis (PA) yang dipakai saat ini dengan kualitas kemurnian 99 persen sehingga efektif untuk membunuh virus.
 
Komposisi untuk pembuatan dalam 5 liter larutan hand sanitizer adalah alkohol PA 99 persen atau isopropil alkohol 96 persen sebanyak 3,9 liter, aquades sebanyak 1 liter, gliserin sebanyak 100 mililiter digunakan untuk pelembut kulit, hidrogen peroksida (H²O³) sebanyak 200 mililiter, ekstrak Aloe vera sebanyak 100 mililiter serta bahan opsional vitamin E sebanyak 50 mililiter untuk kelembaban kulit.

"Semua bahan dicampur dalam wadah yang steril sesuai dengan urutan alkohol terlebih dahulu, kemudian aquades, lalu gliserin, selanjutnya hidrogen peroksida (H²O³), kemudian ekstrak Aloe vera, dan vitamin E sebagai bahan opsional kemudian diaduk secara merata selama tiga menit," rinci  Malikhatul Hidayah. 
 
Setelah semua tercampur dapat ditempatkan pada wadah yang lebih kecil supaya mudah digunakan. Larutan hand sanitizer didistribusikan untuk setiap asrama Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang. Pemakaian hand sanitizer dilakukan setelah bersentuhan dengan benda mati atau makhluk hidup.
 
Virus corona akan bertahan pada suhu normal dan tidak akan berkembang biak pada suhu yang panas. Penggunaan hand sanitizer sangat mendukung sekali pada kondisi gawat darurat yang disebabkan oleh Covid-19 di Indonesia.
 
"Kita lihat di negara maju seperti di Italia, orang-orang bisa terkena virus Corona gara-gara penyebaran dari uang. Italia menjadi negara yang mengalami wabah virus Corona terbesar di luar Asia. Hal ini membuktikan bahwa benda mati dapat menjadi perantara peyebaran virus Corona dengan suhu lingkungan yang mendukung virus ini tetap tumbuh dan berkembang biak," ucap guru Keterampilan Kimia Rumah Tangga Pesantren Darul Falah Besongo ini.
 
Kontributor: Taufiq Abdillah
Editor: Kendi Setiawan