Daerah

Santri Milenial Jombang Ikuti Pelatihan SDM Kepariwisataan 

Sabtu, 3 Agustus 2019 | 08:00 WIB

Santri Milenial Jombang Ikuti Pelatihan SDM Kepariwisataan 

Santri Jombang ikkuti pelatihan SDM kepariwisataan

Jombang, NU Online
Kabupaten Jombang memiliki kekuatan wisata religi, salah satu wisata tersebut yakni makam Presiden Ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Setiap hari ada ribuan jamaah berdatangan ke makam cucu pendiri Nahdlatul Ulama ini.
 
Tempat pariwisata saat ini menjadi prioritas utama Pemerintah Republik Indonesia untuk menarik devisa. Presiden Jokowi di masa kepemimpinannya yang kedua ini akan menggenjot bidang pariwisata. Hal ini terlihat dalam beberapa minggu terakhir ia sudah berkunjung ke berbagai tempat pariwisata seperti Danau Toba.
 
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kepariwisataan Kementerian Pariwisata RI Alvin Merancia saat hadir dalam kegiatan pelatihan dasar SDM Pariwisata di Universitas Darul Ulum Jalan Gus Dur, Jombang, Jawa Timur.
 
"Makam Gus Dur itu termasuk pariwisata tidak alami sama seperti Jatim Park. Program Presiden Jokowi lima tahun ke depan yaitu meningkatkan pendapatan dari non migas. Salah satunya yaitu pariwisata, karena awet," jelasnya, Kamis (1/8).
 
Ia menjelaskan, untuk menghasilkan pariwisata yang baik maka diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang hebat pula. Maka dari itu dilaksanakanlah pelatihan dasar SDM kepariwisataan ini.
 
Pelatihan ini melibatkan santri pondok seperti Pesantren Bahrul Ulum, Pesantren Tebuireng, dan Darul Ulum. Ada juga unsur mahasiswa seperti dari Universitas Darul Ulum sendiri, Universitas Hasyim Asy'ari, Universitas KH A Wahab Hasbullah, Institut Agama Islam Bani Fattah, dan sejumlah perguruan tinggi lainya di Jombang.
 
Selain makam Gus Dur, Jombang juga punya makam pendiri Nahdlatul Ulama KH M Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah. Ada juga mantan Menteri Agama RI KH A Wahid Hasyim dan mertuanya KH Bisri Syansuri.
 
"Generasi milenial dinilai merupakan agen promosi yang paling tepat untuk mengenalkan sektor pariwisata di dalam negeri," tambahnya.
 
Dalam kesempatan ini, Alvin menjelaskan, pelatihan tersebut sengaja menyasar mahasiswa atau kalangan kampus, di mana mahasiswa merupakan bagian dari generasi milenial.
 
"Anak-anak jaman milenial, seperti mahasiswa saat ini dekat dengan gadget, hampir semua punya akun media sosial, seperti instagram dan facebook. Sehingga mereka ini bisa jadi agen tepat kami untuk bantu mempromosikan pariwisata," jelasnya.
 
Diharapkan, kedepan generasi milenial yang hadir diharapkan aktif memosting potensi wisata yang ada di wilayah mereka masing-masing di media sosial. Dengan begitu, obyek wisata tersebut akan semakin dikenal oleh masyarakat luas di luar daerah, bahkan juga luar negeri.
 
"Kami minta ditambahkan tagar #wonderfulindonesia, karena itu adalah slogan resmi pariwisata yang ada di Indonesia," ungkap Alvin.
 
Alvin mengakui, hingga saat masih ada begitu banyak obyek wisata di Jombang yang masih perlu dikembangkan dan dirawat. Kesadaran masyarakat sangat diperlukan dalam hal ini. Karena salah satu tujuan pariwisata yaitu kemandirian ekonomi bagi masyarakat sekitar.
 
"Kita punya tanggung jawab besar untuk menjaga pariwisata di daerah kita. Meliputi insfrastruktur, kebersihan, dan budaya lokal asli," bebernya.
 
Ketua Yayasan Kampus Undar Jombang, Ahmadah Faidah berharap, ke depan  ada kerjasama yang lebih baik antara pihak Undar yang mewakili mahasiswa dengan Kementerian Pariwisata RI.
 
"Saya sangat mengapresiasi acara ini, semoga ada kelanjutan kerjasama yang lebih baik di masa depan," tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)