Daerah

Semangat, Modal Utama untuk Sukses

Selasa, 7 Januari 2020 | 23:00 WIB

Semangat, Modal Utama untuk Sukses

.Manajer PLN Area Jember-Lumajang, Hamzah Hasanuddin saat memberikan santunan kepada para santri Nuris di Masjid Baitunnur, kompleks Pondok Pesantren Nuris. (Foto: NU Online/Aryudi AR) .

Jember, NU Online

Kegagalan sering kali disebabkan karena tidak adanya semangat, bukan karena yang bersangkutan tidak cakap. Sebab ketika semangat rapuh, kecakapan tak akan banyak menolong. Maka semangat menjadi sesuatu yang amat penting.

 

Demikian diungkapkan oleh Manajer PLN Area Jember-Lumajang, Hamzah Hasanuddin saat memberikan motivasi kepada para santri Nuris di Masjid Baitunnur, kompleks Pondok Pesantren Nuris, Selasa (7/1) malam.

 

Menurut Hamzah, semangat adalah modal utama untuk merengkuh sebuah kesuksesan. Sebab dengan semangat, segalanya akan menjadi enteng. Banyak contoh orang tidak punya, tapi sukses meraih cita-citanya. Itu karena semangatnya luar biasa untuk belajar dan mengubah nasibnya.

 

“Mari kita belajar dengan semangat yang tinggi agar kita sukses kelak,” harapnya.

 

Pria asal Makasar itu menyatakan bahwa untuk meraih sukses memang tidak mudah, namun membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan proses yang panjang. Hamzah lalu mencontohkan arang dan intan. Menurutnya, arang dan intan berasal dari bahan yang sama, yaitu atom karbon. Namun harga kedua barang itu berbeda jauh, ibarat langit dan bumi. Sebab ternyata, proses pembuatannya juga tidak sama. Untuk menjadi arang, hanya dibutuhkan satu langkah; dibakar. Sedangkan untuk menjadi intan, dibutuhkan proses yang panjang, rumit, dan sulit.

 

“Maknanya untuk menjadi orang yang mahal (sukses), prosesnya tidak sebentar dan tidak gampang. Tapi butuh waktu dan semangat yang membaja,” ulasnya.

 

Dalam kesempatan itu, PLN Area Jember-Lumajang melalui Yayasan Baitul Maal memberikan bantuan beasiswa kepada 10 santri Nuris. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Hamzah kepada yang bersangkutan.

 

Menurut Hamzah, Baitul Maal adalah Yayasan milik PLN yang sumber dananya berasal dari potongan gaji karyawan sebesar 2,5 persen (zakat). Sebagai dana zakat, maka peruntukannya harus sesuai dengan ketentuan, yaitu untuk delapan ashnaf (golongan).

 

“Dan penerima beasiswa itu adalah termasuk dari yang 8 golongan tersebut,” jelas Hamzah.

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi