Daerah

Semangat Sejumlah Janda di Kawasan Mimika Meriahkan Maulid Nabi

Selasa, 27 Oktober 2020 | 09:00 WIB

Semangat Sejumlah Janda di Kawasan Mimika Meriahkan Maulid Nabi

Meski mengendara motor, para janda ini semangat dalam memeriahkan maulid. (Foto: Istimewa)

Mimika, NU Online
Maulid Nabi Muhammad SAW mulai semarak digelar di beberapa daerah. Aneka kegiatan mengiringi dalam rangka turut memeriahkan peristiwa kelahiran baginda Nabi. Tidak terkecuali di kawasan Mimika, Papua.
 
Semangat menakjubkan tersebut ditunjukkan Jamaah Istighatsah An-Nahdliyah. Mereka menyapa dan menghimpun sekelompok Muslimah di akar rumput tepatnya di kawasan Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua.
 
Mereka bukanlah pejabat, Pegawai Negeri Sipil atau PNS, saudagar, tuan tanah, istri pejabat ataupun pengusaha. Namun janda yang tegar menjalani kehidupan. Tanpa suami, mereka membesarkan anaknya dengan mencari nafkah sendiri. 
 
"Saya ajak ibu-ibu SP6 untuk ikut upacara hari santri di Pesantren Darussalam Mimika alasannya sibuk. Akhirnya saya ajak para janda tua untuk ke sini dengan bekal sendiri," jelas Samidarti sebagaimana diceritakan kepada Ketua Pengurus Pondok Pesantren Darussalam, Ustadz Sugiarso, Senin (27/10). 
 
Dijelaskan Samidarti bahwa kelompok janda tua yang terhimpun dalam jamaah Al-Jannah setiap harinya mencari nafkah sendiri. Namun di tengah kesibukannya masih menyempatkan diri untuk mengikuti beragama kegiatan keagamaan.
 
Hal tersebut sebagaimana juga ditunjukkan Ibu Samidarti. Dirinya adalah sosok Muslimat yang mengalir dalam darahnya ruh dakwah ala NU. Ini tidak mengherankan karena almarhum suaminya, Ustaz Bukhori adalah seorang pendakwah. 
 
Kegiatan harian janda ini punya usaha makanan dan menerima jahitan. Dirinya tidak sendiri, tapi dibantu Ibu Asyari selaku pejuang NU di Kampung Naena Muktipura, SP6. 
 
"Untuk Koin NU, Ibu Samidarti adalah bendaharanya yang siap pergi ke rumah-rumah ibu mengambil donasi," terang Ibu Asyari. 
 
Dan pada Hari Santri 2020, kelompok janda Al-Jannah ini mengikuti kegiatan upacara pada Kamis (22/10) di Pesantren Darussalam Mimika dengan diangkut satu mobil. Padahal perjalanan yang harus ditempuh dari SP6 ke Pesantren Darussalam Mimika di Kampung Mwuare hampir dua jam.
 
"SP6 hujan, tapi tetap semangat ke SP3 menghadiri nariyahan pakai motor," kata Ibu Samidarti di grup WhatsApp. 
 
Perjalanan dari SP6 ke SP3 sekitar 1 jam. Kegiatan Shalawat Nariyah dan Maulidurrasul dilaksanakan di salah satu rumah anggota Jamaah Istighatsah An-Nahdliyyah, Hj Mudrikah di SP3 pada Sabtu (24/10).
 
Pada bulan Rabiul Awwal ini, Bu Samidarti dan Bu Asyari menjadi pelopor dan penggerak maulid duabelasan di SP6. 
 
"Kami akan mulai di ruko kami depan ini. Nanti saya kontak Ibnu Samidarti untuk mengajak yang lain," tutur Ibu Asyari kepada Ketua Jamaah Istighatsah An-Nahdliyyah, Ustaz Sugiarso, yang pada saat itu mengisi acara istighotsah dan kajian NU kepada jamaah majelis taklim SP6.
 
"Alhamdulillah kegiatan maulid duabelasan hingga malam ini sudah berkeliling di bebetapa mushala dengan baca barzanji," terangnya di grup WA sambil mengirimkan sejumlah foto kegiatan dan rekaman.
 
"Beliau ini luar biasa semangatnya, sangat menakjubkan dan pantas menjadi contoh ibu-ibu lainnya dalam aktivitas kegiatan ke-NU-an," terang Ustzah Hj Asmawati yang menjadi pengajar majelis taklim SP6.
 
Disampaikannya bahwa para ibu ini tiada hari tanpa minta bimbingan. Tidak kenal rasa capek dan semangatnya luar biasa sehingga kegiatan demikian semarak.
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin