Daerah

Tanggap Darurat Bencana, Banser Brebes Terjunkan Personel di Titik Bencana

Sabtu, 30 Januari 2021 | 16:00 WIB

Tanggap Darurat Bencana, Banser Brebes Terjunkan Personel di Titik Bencana

Banser Brebes tertunkan personelnya bantu warga terdampak banjir (Foto: NU Online/Wasdiun)

Brebes, NU Online  
Kepala Satuan Kordinasi Cabang (Kasatkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Brebes Subkhan mengatakan, kalau Banser tak henti tanggap bencana. Apalagi Brebes merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan kondisi geografis yang unik. 

 

"Karena memiliki pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, hingga pesisir laut. Dari kompleksitas geografis tersebut, potensi rawan bencana alamnya cukup tinggi," ungkapnya kepada NU Online, Jumat (29/1). 

 

Disampaikan, pada musim hujan sering terjadi bencana longsor dan tanah bergerak di pegunungan dan banjir di wilayah tengah dan pantura (dataran rendah, pesisir). “Bila musim kemarau tiba, kekeringan dan krisis air bersih menjadi berita dan cerita rutin setiap tahunnya,” ungkap Subkhan di gedung NU, jalan Yos Sudarso, Brebes.

 

Tentunya, kata Subkhan, pemerintah harus melakukan mitigasi, kesiapan, tanggap, dan penataan kembali atas bencana. Di samping pemerintah, partisipasi masyarakat dan kemitraan publik seperti pihak swasta juga sangat dibutuhkan dalam kegiatan tanggap bencana. 

 

"Hal ini sesuai amanat dari Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. 
Untuk itu Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Brebes sudah merespons kondisi tersebut melalui Unit Banser Tanggap Bencana (Bagana) yang tersebar di 17 kecamatan," jelasnya. 

 

Dijelaskan, salah satu fungsi Unit Bagana adalah sebagai wadah untuk melakukan aksi-aksi sosial-kemanusiaan penanggulangan bencana. “Anggota Bagana merupakan kader-kader Banser tangguh yang telah dibekali dengan pengetahuan teknis kebencanaan,” kata Subkhan.

 

Subkhan mencatat, selama Januari 2021 banyak peristiwa bencana terjadi di Kabupaten Brebes. Sehingga Bagana terjun langsung ikut berpartisipasi membantu penanganannya di beberapa titik bencana. Di antaranya pada 2 Januari, kegiatan kerja bakti pembuatan talud di sekitar lokasi longsor Desa Ciomas Kecamatan Bantarkawung. 

 

"Pada 6 Januari, peresmian posko siaga bencana Banser Satkoryon Bantarkawung di Gedung NU Kecamatan Bantarkawung. Pada 7 Januari, giat pembersihan tanah longsor di jalur Gunung Lio Kecamatan Salem. Tanggal 9 Januari, kerja bakti membersihkan Sungai Cigunung Desa Ganggawang Kecamatan Salem," terangnya.

 

Pembersihan sungai lanjutnya, dilakukan untuk memindahkan arus agar mengurangi hantaman arus deras ke salah satu tebing sungai saat arus air meluap. 10 Januari, Aksi Peduli Lingkungan dengan menanam seribu pohon dengan tema 'Kita Hijaukan Bumi Pamulihan' yang berlokasi di Desa Pamulihan Kecamatan Larangan.

 

Kegiatan lainnya sambung Subkhan yakni 12 Januari evakuasi batang kayu besar yang jatuh di atas jembatan yang mengakibatkan lalu lintas sempat terhenti di Cipangurudan Kecamatan Salem. 13 Januaritanggap banjir berupa evakuasi di pemukiman warga Desa Bojong Kecamatan Jatibarang dan penyaluran ratusan makanan dan air minum untuk warga terdampak banjir. 

 

"Tanggal 18-20 Januari pembuatan tanggul darurat Kali Pemali di Dukuh Batangsari Kelurahan Pasarbatang Brebes yang tergerus dan berpotensi terjadi banjir. Untuk tanggal 18-24 Januari perbaikan tanggul sungai Cisanggarung yang tergerus dan berpotensi terjadi banjir di Desa Pekauman Kecamatan Losari," terangnya.

 

“Dan masih banyak kegiatan tanggap kebencanaan lainnya yang diikuti oleh Unit Bagana Satkorcab Banser Kabupaten Brebes. Tentu saja, Bagana tidak berbakti sendirian tetapi bersinergi dengan TNI, Polri, Perhutani, Banom NU, dan Pemdes setempat dan pihak-pihak terkait lainnya,” pungkasnya.

 

Kontributor: Wasdiun
Editor: Abdul Muiz