Daerah

Terima Kunjungan BKIPM KKP, Kiai Maman Dukung Gerakan Santri Makan Ikan

Sabtu, 1 Mei 2021 | 08:45 WIB

Terima Kunjungan BKIPM KKP, Kiai Maman Dukung Gerakan Santri Makan Ikan

Pengasuh Pesantren Al Mizan KH Maman Imanulhaq (kiri) menerima kunjungan Kepala Badan BKIPM Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP), Rina dan jajarannya. (Foto: Dok. PP Al-Mizan)

Majalengka, NU Online
Di tengah pandemi Covid-19, mengkonsumsi ikan di Jawa Barat masih belum optimal. Karena masih banyak orang beranggapan jika makan ikan belum makan daging. Padahal mengkonsumsi ikan banyak manfaatnya karena mengandung banyak protein.


Hal itu dikatakan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP), Rina, saat berkunjung ke Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (30/4/2021).


“Oleh karena itu, kami mempekenalkan ‘Santri Makan Ikan Sehat’ sebagai salah satu gerakan dan ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan baik,” ujar Rina.  


Kegiatan ini, lanjut Rina, bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mengkonsumsi ikan yang sehat dan aman. Mengkonsumsi ikan yang sehat, bermutu, dan bergizi adalah modal dasar bagi bangkitnya generasi emas Indonesia.


“Karena masih banyak ibu hamil yang anaknya mengalami stunting atau cebol. Ini salah satunya disebabkan masih minimnya ibu-ibu tersebut dalam mengkonsumsi ikan," ujar perempuan berkerudung ini.


Banyaknya jenis ikan yang dibudidayakan, kata Rina, menjadikan masyarakat bisa memilih salah satu kebutuhan untuk dikonsumsi. "Seperti lele, ikan tawar, dan nila. Ini jadi alternatif buat dikonsumsi masyarakat karena harganya relatif murah dan bisa didapat di mana saja,” ungkapnya.


Dalam kesempatan yang sama, Pengasuh Pesantren Al Mizan KH Maman Imanulhaq mengatakan pihaknya menyambut baik gerakan makan ikan yang digagas oleh BKIPM KKP ini.


“Pesantren Al-Mizan menyambut baik sosialisasi gerakan makan ikan ke seluruh santri untuk mengkonsumsi makan yang halal dan bergizi,” terang Kiai Maman.


Mengingat banyaknya varian ikan untuk dibudidayakan, pihaknya mewajibkan para santri Al-Mizan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan budidaya ikan agar bisa mandiri selepas lulus dari Pesantren Al-Mizan.


“Santri-santri Al-Mizan diharapkan bisa mandiri selepas menjadi santri yaitu dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan. Agar bisa menjadi pengusaha budidaya ikan," harapnya.


Selain mensosialisasi gerakan makan ikan, BKIPM KKP juga menyerahkan bantuan 2 ton ikan kepada Pesantren Al-Mizan. “Ini diberikan kepada para santri dan guru-guru di lingkungan Pesantren Al-Mizan agar dijadikan kebiasan mengkonsumi ikan,” pungkasnya.


Kontributor: Tata Irawan
Editor: Musthofa Asrori