Daerah

Terinspirasi Patriotisme KH Hasyim Asy'ari, Dua Jurnalis NU Online Juarai MMQ Provinsi Lampung

Rabu, 1 Desember 2021 | 19:15 WIB

Terinspirasi Patriotisme KH Hasyim Asy'ari, Dua Jurnalis NU Online Juarai MMQ Provinsi Lampung

Jurnalis NU Online M Ulil Hidayat dan Dian Ramadhan. (Foto: Istimewa)

Bandarlampung, NU Online
Setelah melewati tahapan penyisihan, semifinal, dan final di Mimbar VIII Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Ke-48 Provinsi Lampung tahun 2021, dua orang jurnalis NU Online berhasil meraih juara. Adalah Dian Ramadhan dan M. Ulil Hidayat yang berhasil memuncaki Mimbar VIII pada cabang lomba Musabaqah Makalah Qur'an (MMQ), Selasa (30/11/2021).

Dian yang menjadi Kafilah Kabupaten Tanggamus berhasil menjadi Juara I dengan makalah berjudul “Manifesto KH Hasyim Asy’ari: Reaktualisasi Patriotisme dalam Berbangsa dan Bernegara”. Perolehan nilai yang didapatkan Dian selisih tipis dengan Ulil yang menjadi juara II yakni hanya 0,1 poin. Dian memperoleh nilai 63,9 sementara Ulil mendapatkan nilai 63,8. Pengumuman tersebut tertuang dalam rekapitulasi Keputusan Dewan Hakim yang ditandatangani oleh Ketua Majelis Mimbar VIII, Prof. Siti Patimah pada 29 November 2021.

 

Keberhasilan Dian mencapai level puncak final dan menjadi juara ini adalah buah dari perjuangan merumuskan, mengonsep, dan meracik berbagai sumber dan referensi sehingga menghasilkan karya ilmiah Al Quran yang terinspirasi Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari


Dalam makalahnya, Dian membahas mengenai aktualisasi manifesto atau pernyataan terbuka KH Hasyim Asy'ari berupa resolusi jihad yang terdapat dua aspek yaitu fardhu ain dan fardhu kifayah. Dalam hal ini, manifesto tersebut sebagai upaya menyelesaikan problematika di Indonesia seperti banyak berita bohong dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah bangsa diselesaikan dengan amar ma'ruf nahi munkar.


“Yang dahulu KH Hasyim Asy'ari melakukan amar ma'ruf nahi munkar dengan menyerukan jihad melawan penjajah," ujar Dian yang berasal dari Gunung Batu, Sumberejo, Tanggamus ini.


Selanjutnya makalah tersebut diharapkan mampu meningkatkan kapasitas intelektual di mana setiap individu berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan keilmuannya dalam mencegah kebodohan dan generasi yang lemah. Hal ini aktualisasi dari pengetahuan kebangsaan dan keagamaan KH Hasyim Asy'ari dalam mengeluarkan fatwa atau ijtihad tentang resolusi jihad.


"Selanjutnya, partisipasi bela negara, dalam hal ini setiap individu juga berkewajiban menjaga keutuhan dan keamanan dalam berbangsa dan bernegara dengan mencegah paham radikalis, jihadis, dan terorisme seperti Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Lembaga Amil Zakat Abdurrahman bin Auf (LAZ ABA) yang diduga mendanai praktik terorisme di Indonesia, serta adanya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang dicap teroris oleh pemerintah karena membunuh warga negara yang tidak bersalah disana," katanya.


Inilah yang menurutnya merupakan salah satu contoh dari semangat resolusi jiha KH Hasyim Asy'ari dalam melawan penjajah demi kemerdekaan dan persatuan bangsa Indonesia.


MMQ ini sendiri diikuti oleh peserta dari 15 kabupaten/kota dari golongan putra dan putri. Dalam musabaqah ini, dewan hakim yang terdiri dari 4 orang memberikan penilaian dalam beberapa kriteria. Pertama adalah terkait dengan isi yang menyangkut dengan relevansi judul yang dipilih peserta, kebaruan gagasan, dan pengembangan gagasan dari tema yang dipilih.


"Kedua terkait penulisan yang meliputi sisi ejaan, penggunaan bahasa, pilihan-pilihan diksi kata, serta tanda baca. Dan ketiga, logika dan sistematika penulisan," kata Dr Abdul Syukur, salah satu dewan hakim.


Di babak final ini, peserta diharuskan mempresentasikan hasil makalah yang ditulis saat semifinal. Mereka menampilkan presentasi power point di depan dewan hakim dan memiliki bobot 30 persen dari total nilai.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan