Daerah

Tiga Masjid di Semarang Desak Penutupan Sejumlah Karaoke

Sabtu, 20 Juli 2019 | 01:00 WIB

Tiga Masjid di Semarang Desak Penutupan Sejumlah Karaoke

Pimpinan aksi membacakan pernyataan sikap tiga masjid di Kota Semarang.

Semarang, NU Online
Penolakan terhadap merebaknya karaoke liar yang ada di dekat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terus dilakukan. Beberapa waktu berselang, tepatnya dilakukan aksi penggalangan tanda tangan dan petisi yang mulai dikumpulkan. Dan pada Jumat (19/7) selepas Shalat Jumat, Aliansi Remaja Tiga Masjid menggelar istighotsah. 

Salah seorang sesepuh Masjid Kauman, KH Azim Wasi' sebelum memulai istighotsah mengatakan bahwa maksud dan tujuan kegiatan tersebut untuk mengetuk batin para penguasa dalam menjaga kebaikan yang ada di area masjid.

"Kami mengetuk batin para penguasa untuk memahami bahwa kami merasa terdzalimi bila di dekat area masjid terdapat ruang bagi kemaksiatan," tuturnya.

Dari pantauan media ini di lapangan, istighotsah yang dilaksanakan di area belakang MAJT, Jalan Johar Baru dekat Relokasi Pasar Johar Jalan Sukarno Hatta Kota Semarang berjalan dengan tertib oleh kawalan aparat kepolisian. 

Tampak ratusan pemuda-pemudi aliansi dari Masjid Agung Semarang (MAS) atau Masjid Kauman Semarang, MAJT, dan Masjid Baiturrohman mengikuti istighotsah dengan khidmat yang disambung dengan orasi dari perwakilan masing-masing organisasi.

Mewakili Ketua Karisma, Ucok menyatakan apa yang dilakukan saat ini sebagai bentuk komitmen aliansi tiga remaja masjid kepada pemerintah. "Hal ini sebagai bentuk komitmen kita dalam mendukung komitmen Wali Kota Semarang dalam menertibkan kota, juga menertibkan prostitusi," katanya.

Hal senada ditegaskan, Anis Muchabbak yang mengapresiasi kekompakan para remaja masjid dalam menjalankan aktifitas amal peribadatan. Hanya saja, Anis menyayangkan adanya tindakan kemaksiatan di sekitar MAJT berbentuk karaoke liar.

"Kami meminta pemerintah untuk tidak hanya sekadar menyegel. Karena bisa jadi, disegel itu bisa dibuka lagi. Kami menuntut untuk menutup total. Karena masjid ini merupakan kebanggaan warga Jawa Tengah. Semua kegiatan kamaksiatan berkedok apa pun di seputar masjid ini harus ditutup," tegasnya.

Istighotsah ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap yang dipimpin oleh koordinator aksi, Ahsan Fauzi. Surat pernyataan tersebut secara simbolis diberikan pada para sesepuh dari aliansi tiga masjid dan nantinya diserahkan kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. (Rifqi Hidayat/Ibnu Nawawi)