Daerah

Tim NU Peduli Jenguk Dua Relawan Banjir Jakarta yang Sakit dan Cedera

Rabu, 15 Januari 2020 | 06:00 WIB

Tim NU Peduli Jenguk Dua Relawan Banjir Jakarta yang Sakit dan Cedera

Tim NU Peduli Jakarta sedang menyerahkan bantuan kepada relawan banjir Jakarta 2020 yang cedera dan sakit.

Jakarta, NU Online
Tim NU Peduli Jakarta menemui dua relawan untuk korban banjir di Jakarta awal 2020 lalu, Selasa (14/1). Tim NU Peduli Jakarta menjenguk dua relawan yang cedera pada kaki dan gejala kesehatan yang terus menurun karena kelelahan saat mengevakuasi warga.

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim (LPBI) PWNU DKI Jakarta M Wahib Emha yang memimpin rombongan tim NU Peduli Jakarta ini menceritakan bahwa pada tanggal 1 Januari 2020 sebanyak 200 lebih relawan NU turun mengevakuasi warga di berbagai titik banjir, di Kedoya Jakbar, Cengakareng Jakbar, Daan Mogot Jakbar, Halim Jaktim, Jalan Permata Dua Kampung Melayu Jaktim, dan titik banjir lainnya di Jakarta.

“Saat mengavakuasi di Jalan Permata Dua Kampung Melayu, relawan kita saudara Munaji mengalami luka kaki karena menginjak pagar besi rumah warga yang tajam,” kata Wahib di Jakarta.

Waktu itu tim NU Peduli Jakarta sudah menyarankan kepada relawan untuk berobat, tetapi ia abai dan tetap mengevakuasi warga. Setelah banjir surut, ia disuntik antitetanus, tetapi kemudian hari kakinya masih membengkak.

“NU Peduli Jakarta memberikan bantuan biaya pengobatan karena kebetulan korban tidak memiliki BPJS,” kata Wahib.

Ia menceritakan bahwa pada saat terjadi banjir Jakarta 2020 ini sebanyak 200 lebih relawan NU Peduli turun ke lapangan untuk mengevakuasi dan kemudian menyalurkan donasi kepada warga. Mereka terdiri atas unsur Ansor, Banser, Santri Siaga, dan yang lainnya.

Adapun relawan lain yang menjadi korban adalah Asrul, Santri Siaga Bencana di Cengkareng. Dari awal sampai akhir ia begitu aktif membantu warga di pengungsian. Karena terlalu capai dan lelah yang disertai kondisi hujan yang terus deras, ia asik membantu warga serta lupa makan.

Rumah Asrul sendiri, kata Wahib, juga terdampak banjir. Kondisi kesehatannya menurun. Ia terserang tifus. Dua anak saudara Asrul juga terserang penyakit karena rumahnya basah dan harus tidur dengan kondisi ala kadarnya.

Kita, kata Wahib, juga membantu pengobatan dan perlengkapan sekolah anak serta keluarga relawan tersebut. Menurutnya, bantuan ini bukan soal berapa jumlahnya. Tetapi ini bagian dari kepedulian kita terhadap relawan kita.

“Alhamdulillah tim LPBINU sudah menjenguk keduanya. Kami atas nama tim NU Peduli Jakarta memberikan bantuan pengobatan sampai mereka sembuh. Mohon doa untuk dua relawan NU Peduli yang sakit saat membantu warga terdampak banjir Jakarta 2020,” kata Wahib.
 

Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Abdullah Alawi