Tradisi Megengan, Ungkapan Kegembiraan di Awal Ramadhan
NU Online · Kamis, 3 Juli 2014 | 07:02 WIB
Karanganyar, NU Online
Warga Ngadirejo kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar menggelar Megengan. Ungkapan kegembiraan karena memasuki bulan Ramadhan ini merupakan kendurian yang digelar di sebuah rumah salah seorang warga.
<>
Sebelumnya para ibu-ibu berduyun-duyun datang ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok, Ahad (29/6). Mereka selanjutnya mengolah barang belanjaannya hingga masak.
Mereka masing-masing lalu membawa nasi ambeng yang berisi lauk-pauk berupa serundeng, rempeyek, sambal goreng, telur rebus, tempe goreng, urap, bihun goreng, serta apem sebagai makanan khasnya.
“Megeng itu kata orang tua dulu artinya menahan. Jadi megengan itu sebagai salah satu alarm pengingat bahwa telah datang bulan di mana kita harus menahan hawa nafsu,” ujar Dayat, salah satu warga desa Ngadirejo kepada NU Online, Rabu (2/7).
Namun belakangan tradisi ini sudah jarang dilakukan. Kurangnya pengetahuan terhadap makna upacara ini membuat mereka enggan untuk sibuk mempersiapkan beberapa sajian megengan karena sekarang serba instan, tandas Dayat. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua