Ulama Wafat Sejatinya Hidup melalui Ilmu-ilmunya
NU Online · Sabtu, 29 Agustus 2015 | 06:02 WIB
Jepara, NU Online
Ulama yang telah meninggal secara lahir sudah “wafat”, namun sejatinya masih “hidup”. Hal ini lantaran ilmu yang diajarkan ulama masih ditularkan hingga sekarang. Demikian diuraikan KH Dzikron Abdullah, pengasuh pesantren Addainuriyah Semarang saat menyampaikan mauidloh dalam Haul I KH Ahmad Cholil di Desa Bakalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Jum’at (28/8) sore.<>
KH Ahmad Cholil almarhum menurut Ketua Idaroh Wustho Jatman Provinsi Jawa Tengah ini merupakan sosok ulama yang tawadlu’, mukhlis (ikhlas) dan aliman (alim) serta khusnin niyat (baik niatnya).
“Sehingga pantas panjenengan hadir di maqbarah ini,” tuturnya kepada ribuan jamaah yang hadir.
Hal lain ditambahkan Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi. Haul menurutnya merupakan tradisi Aswaja yang harus diuri-uri (dilesatarikan). Mewakili shohibul bait, Marzuqi mengutip sebuah sabda yang artinya barang siapa yang dibingungkan dengan beragam urusan, solusinya agar memohon kepada Allah lewat wasilah kepada ahli kubur.
Senada dengan Kiai Dzikron, tujuan dari hormat Haul yakni sebagai bukti berbakti kepada guru dan kiai. Harapannya yang ditinggalkan bisa meneruskan perjuangan dan mengambil manfaat serta nasihat yang telah diberikan oleh ulama. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
3
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua