Daerah HARI SANTRI 2020

Unik, Santri Al-Hidayah Malang Padukan Upacara Hari Santri dengan Teater

Jumat, 23 Oktober 2020 | 01:30 WIB

Unik, Santri Al-Hidayah Malang Padukan Upacara Hari Santri dengan Teater

Upacara Hari Santri di Pesantren Al-Hidayah. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Malang, NU Online
Perayaan Hari Santri diperingati dengan cara berbeda di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di pesantren ini, Hari Santri dirayakan dengan ala teater santri.
 
Ketua Pelaksana Hari Santri Al-Hidayah, Nadir menjelaskan, pihaknya memilih konsep yang berbeda kali ini agar hari santri lebih berkesan dan bermakna.
 
"Peringatan HSN ini kita buat semi teater. Diawali upacara secara resmi, lalu masuk ke monolog teater, penampilan panggung para santri dan ditutup atraksi dari Pagar Nusa (PN) Nahdlatul Ulama," jelasnya, Rabu (21/10)
 
Nadir menambahkan, dalam koreografi yang ditampilkan para santri. Panitia juga mengatur pencahayaan lampu agar sorotan penonton fokus ke sumber suara dan diiringi musik khusus.
 
Peringatan Hari Santri sendiri bertempat di lapangan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hidayah dan diikuti ratusan santri putra-putri serta para ustaz-ustazah.
 
Acara sendiri berlangsung khusyuk dan meriah. Panitia memiliki konsep gabungan. Diawali upacara resmi dengan membaca resolusi jihad NU, menyanyikan lagu Indonesia raya,  lagu Ya Lal Wathon, pembacaan Undang-undang dasar 1945, dan ikrar santri.
 
"Setelah acara resmi, langsung disambung penampilan monolog ala teater di dalam sebuah panggung segi empat yang ditutupi kain hitam. Monolog menyampaikan pentingnya toleransi dan persatuan," beber Nadir.
 
Dikatakannya, monolog ditutup dengan atraksi pemain melompat dari panggung. Kemudian diikuti dengan penampilan pemain yang mengisahkan perjuangan para santri. Hingga cerita mempertahankan bangsa Indonesia dengan pertarungan hebat.
 
Iringan tepuk tangan dan sorakan kagum mengiringi atraksi selanjutnya yang berupa tarian dan gerakan bersama dari santri Pagar Nusa.
 
Suasana beralih menjadi tegang saat sebuah mobil masuk ke lokasi acara dan melintas di atas tubuh para santri Pagar Nusa.
 
"Dari gerakan yang kompak dari begitu banyak orang, kita ingin menggambar bahwa persatuan itu indah. Persatuan harus diteriakkan. Terutama ditengah musibah begini," ujarnya.
 
Sementara itu, pembina Hari Santri Al-Hidayah, Ustaz Yazid Busthomi menjelaskan, dalam tema Hari Santri 2020 'Santri Sehat Indonesia Kuat' pihaknya sengaja menampilkan tajuk tambahan yakni simponi toleransi bersama santri.
 
Hal ini berangkat dari fakta di masyarakat seringnya terjadi konflik bermula perbedaan, baik dalam ranah politik, ideologi, dan intelektual. Padahal saat ini bangsa Indonesia notabene masih berjuang dalam masa krisis pandemi. Perbedaan tersebut membuka ruang perpecahan dan adu domba.
 
"Siluet monolog yang ditampilkan merupakan sebuah gebrakan atas isi hati kami para kaum kelas bawah terlebih santri. Dengan harapan bahwa ke depan akan lebih terwujud sebuah kesadaran betapa pentingnya toleransi yang dilandasi kesadaran dan keindahan dalam saling menghargai," tandasnya.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin