Daerah

Urunan, Ikatan Alumni UIJ Gelar Baksos

Sabtu, 21 Desember 2019 | 11:30 WIB

Urunan, Ikatan Alumni UIJ Gelar Baksos

Suasana saat penyerahan bantuan sembako dan uang secara simpolis di halaman Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur , Sabtu (21/12). (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online

Alumni Universitas Islam Jember (UIJ) tidak pernah lalai memikirkan kehidupan orang-orang yang kurang beruntung. Apalagi Jember memang dikenal sebagai daerah yang angka kemiskinannya menempati nomor dua se-Jawa Timur. Memang, gebyar pembangunan dan kehidupan kota Jember seolah menunjukkan tingkat kemakmuran yang tinggi. Namun sesungguhnya masih banyak warga yang hidupnya pas-pasan, tak mampu menanggung beban hidup yang semakin berat.

 

Itulah yang mendasari Ikatan Alumni UIJ untuk menggelar Bakti Sosial (Baksos) dengan memberikan sembako dan uang kepada 100 orang yang tergolong dhu’afa. Penyerahan sembako itu diselenggarakan di halaman Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur , Sabtu (21/12).

 

Menurut ketua panitia, Heru Purnomo, baksos tersebut dimaksudkan untuk mengurangi beban hidup sebagian dhu’afa. Bagi mereka, katanya, yang penting ada sesuatu untuk menyambung hidup, betapun kecil nilainya. Sebab bagaimanapun, kehidupan harus tetap berjalan meski kondisi ekonomi cukup susah.

 

“Bagaimanapun kecilnya, semoga ini (bantuan) dapat meringankan beban hidup penerima meski hanya satu dua hari,” ujarnya saat memberikan sambutan.

 

Menurut Heru, bantuan tersebut dikumpulkan dari alumni UIJ di semua angkatan, baik yang tinggal di Jember maupun di daerah lain. Katanya, sejak lebih sebulan yang lalu panitia telah bergerak untuk menarik sumbangan dari alumni, baik melalui rekening maupun sistem jemput bola. Meskipun alumni UIJ sangat banyak, dan tak sedikit yang menjadi orang sukses, namun penarikan sumbangan tidak mulus-mulus amat alias susah. Hingga akhirya terkumpul dana Rp. 12.500.000,-

 

“Meski susah tapi panitia tetap semangat karena niat ingin membantu kaum dhu’afa, kami tetap jalan meski kehujanan,” ungkap Heru.

 

Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Alumni UIJ, Santoso mengaku bangga bisa menimba ilmu di UIJ. Pasalnya, UIJ merupakan perguruan tinggi satu-satunya milik NU Jember yang didirikan oleh para ulama dan para pengurus NU.

 

“Mudah-mudahan kebanggaan kami juga dimiliki oleh alumnus UIJ yang lain,” terang Santoso yang juga Kepala Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo itu.

 

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Pakusari, Kabupaten Jember, Kiai Muhammad Hafidi bercerita soal awal-awal pembangunan UIJ. Katanya, tidak gampang NU memiliki lembaga tersebut. Sebab, untuk menghemat biaya, pekerjaan fisik dan suplai material dibantu oleh pengurus NU baik dari tingkat Ranting maupun MWCNU.

 

“Bahkan Kiai Dhofir Salam (salah seorang pendiri UIJ) sampai mengangkut batu sendiri di daerah sekitar Pakusari ini,” pungkas Kiai Hafidi yang juga alumnus UIJ itu

 

Acara tersebut dihadiri 1000-an wali murid SMK IBU dan sejumlah tokoh, antara lain Kapolres Jember, Alfian Nurrizal dan anggota DPR RI asal Jember, Nur Yasin

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi