Vakum 2 Tahun, MWCNU Jatibarang Indramayu Lakukan Reorganisasi
NU Online · Kamis, 11 September 2014 | 01:29 WIB
Indramayu, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sempat mengalami kekosongan kepengurusan hampir dua tahun menyusul masa khidmah kepengurusan lama yang telah purna. Kegelisahan ini mendorong para kiai, perempuan penggerak NU, dan tokoh masyarakat untuk melakukan penataan ulang organisasi.
<>
Semangat itu membuahkan hasil. Konferensi MWCNU Jatibarang sukses dilaksanakan Ahad (7/9) di Gedung SMP NU Jatibarang. Peserta konferensi yang terdiri dari sejumlah utusan syuriah dan tanfidziyah dari 14 ranting dan beberapa pengurus demisioner MWCNU Jatibarang mambahas berbagai persoalan, termasuk memilih pemimpin baru periode 2014-2019.
Prosesi konferensi “Wujudkan Semangat Wong NU untuk Menata Masa Depan Bangsa dalam Bingkai Aswaja” dipimpin Tim PCNU Kabupaten Indramayu. Oleh karena laporan pertanggungjawaban pengurus demisioner MWCNU Jatibarang tidak bisa dilakukan, sebelum memilih pemimpin baru, peserta bersepakat mengadakan sesi evaluasi atas kinerja kepengurusan lama MWCNU Jatibarang.
Kiai Usman Damiri, perwakilan dari pengurus demisioner MWCNU Jatibarang, meneankan pentingnya silaturahim dan komunikasi secara baik antara pengurus MWCNU dan Pengurus Ranting NU. Ia melihat ada potensi besar NU di Jatibarang yang tidak terkoordinasi dengan maksimal.
“Bukankah kekuatan NU sesungguhnya itu adalah silaturrahmi?. Pengurus MWC NU yang terpilih harus membuat program khusus bersilaturrahmi ke ranting-ranting,” ujarnya.
Ustadz Suhendi utusan ranting Jatibarang Baru menyayangkan lemahnya dakwah NU di Jatibarang di tengah gencarnya paham ekstrem dengan cara berdakwah tak hanya lisan tapi juga tulisan melalui buletin atau lainnya. Suhendi mendorong kepengurusan NU ke depan mampu mencetak kader penulis baru. (Dede Wahyudin/Mahbib)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua