Daerah

Wujudkan Kemandirian Ekonomi, Basada Lampung Kembangkan Budidaya Lebah

Jumat, 29 November 2019 | 04:30 WIB

Wujudkan Kemandirian Ekonomi, Basada Lampung Kembangkan Budidaya Lebah

Ilustrasi (© bknpk.com)

Bandar Lampung, NU Online
Sejumlah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Bandar Lampung berupaya mengembangkan khidmahnya, tidak hanya persoalan memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang dimiliki bangsa Indonesia, melainkan juga mereka memperluas pengabdiannya di aspek kemandirian ekonomi. Seperti halnya pengembangan budidaya madu yang dilakukan Satuan Khusus Banser Husada (Basada) setempat.
 
"Targetnya 100 kotak budidaya. Saat ini baru terealisasi 50 persen. Atau 50 kotak. Lokasi pengembangan atau budidaya lebah berada di Kampung Kota Way, Kecamatan Kasui, Kabupaten, Waykanan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Satuan Khusus Basada Lampung, Gatot Arifianto, di Bandar Lampung, Kamis (28/11).
 
Aspek kemandirian ekonomi kader menurutnya harus mulai diperhatikan belakangan ini. Ada banyak potensi ekonomi yang sebetulnya dimiliki kader NU dan perlu digerakkan untuk mewujudkan kemandirian jamaah dan jamiyahnya. Di Lampung sendiri Basada tengah menyeriusi budidaya lebah untuk mendapatkan hasil maksimal.
 
"Lebah dibudidayakan berjenis apis cerana. Dalam setahun empat kali panen," jelasnya.
 
Ada banyak manfaat yang terdapat di madu. selain bisa digunakan untuk kecantikan, madu juga memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti mencegah diabetes, mencegah kanker, menyehatkan jantung, memperkuat sistem kekebalan tubuh, menyembuhkan luka, menurunkan kolesterol, dan berat badan.
 
Untuk itu peluang ekonomi yang cukup besar ini harus dikelola dengan sebaik mungkin oleh kader Banser. Usaha madu itu juga dinilai akan terus berkembang dan diterima oleh banyak kalangan, tidak saja di Lampung, melainkan daerah lain juga diprediksi akan tertarik dengan usaha tersebut, melihat manfaat madu yang masih banyak diminati banyak orang.
 
"Peluang dan potensi harus diambil dan dikelola. Banser harus takut tidak mandiri, takut tidak kreatif. Pesan Ketua PW Ansor Lampung, sahabat Hidir Ibrahim, ada kemaun pasti ada jalan," tuturnya.
 
Rasulullah SAW saja, imbuh dia, juga menganjurkan penggunaan madu sebagai obat. Sehingga sangat sejalan tatkala Basada menekuni usaha ekonomi di sektor ini.
 
Sementara untuk biaya pembuatan kotak madu cukup variatif. Jika menggunakan kayu yang bagus, maka harganya kisaran Rp300 ribu, dengan ukuran 40cm x lebar 30cm x tinggi 20cm dengan 8 sekat untuk stup madu.
 
Usaha ini berjalan terus membaik. Progresnya juga dirasakan oleh kader-kader Banser lainnya. "Sudah 50 persen terealisasi. Ide awal ini supaya kader Banser punya pandangan wirausaha. Jadi tidak hanya nunggu ada lowongan kerjaan ini itu. Banser bisa mandiri," ungkap kader Banser Husada Kasui, Nasib Irawanto.
 
Kontributor: Tegar
Editor: Syamsul Arifin