Ziarah ke Panjalu, Sekjen Napak Tilas Perjuangan Mbah Panjalu
NU Online · Ahad, 18 September 2016 | 10:49 WIB
Ciamis, NU Online
Pentingnya mengingat asal usul dan sangkan paran makhluk hidup adalah ajaran yang senantiasa dilestarikan di kalangan Nahdlyyin. Salah satu upaya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingat kematian adalah dengan cara berziarah. Dengan berziarah, manusia diajak untuk mengingat asal usul dan kemana dia akan berpulang.
Hal itu disampaikan oleh Sekjen HA Helmy Faishal Zaini sesaat setelah berziarah ke makam Sayyid Ali bin Muhammad bin Umar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Panjalu di kawasan Panjalu Ciamis Jawa Barat (18/9).
Selain berdoa dan berziarah, Sekjen yang didampingi oleh KH Abdul Manan A Ghani juga menyempatkan diri untuk napak tilas perjuangan Mbah Panjalu. “Mbah Panjalu adalah penyebar ajaran agama Islam di wilayah Ciamis. Beliau juga lebih dikenal dengan nama Prabu Hariang Kencana. Sebagai umat Islam, khusunya Nahdliyyin, sudah semestinya kita menapak tilasi bagaimana perjuangan beliau saat menyebarkan ajaran Islam. Dari sana kita bisa mengambil referensi untuk berdakwah saat ini atau juga untuk masa depan,” jelas pria kelahiran Cirebon tersebut.
Dikonfirmasi soal bagaimana dakwah yang baik, salah satu Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut mengatakan bahwa “Ulama yang baik itu yang bisa seimbang proporsi dakwahnya antara memberi pemahaman kepada masyarakat (yatafaqqahu fiddin) dengan melakukan peringatan kepada mereka (inzarul qoum),” tukasnya. (Fariz Alniezar)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua