Gus Ghafur Ajak Ulama Jadikan Turots sebagai Pegangan Wujudkan Peradaban
Senin, 14 November 2022 | 09:30 WIB
Ponorogo, NU Online Jatim
Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghafur Maimoen mengajak seluruh kiai dan ulama berkontribusi bagi peradaban. Penegasan tersebut disampaikan saat jadi narasumber dalam Halaqah Fiqih Peradaban yang dipusatkan di Aula Shofa Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Ponorogo, Sabtu (12/11/2022).
Ia mengatakan, warisan ulama berupa kitab turats hendaknya menjadi pegangan pokok bagi para ulama dalam mewujudkan kontribusinya bagi peradaban. Menurutnya, turats atau warisan ulama memiliki cakupan yang luas, oleh karenanya ia berharap pemikiran yang lahir tidak terjebak pada paradigma benar dan salah.
“Saya mengajak kepada semuanya agar tidak hanya berpikir tentang benar dan salah, akan tetapi hendaknya lebih memikirkan soal hasil peradabannya nanti seperti apa,” ujar putra kelima almaghfurlah KH Maimoen Zubair ini.
Menurut Gus Ghafur, warisan ulama tersebut cukup banyak, mulai dari Fathul Qorib, Fathul Muin, dan kitab-kitab warisan tokoh pesantren lainnya. Dengan banyaknya warisan tersebut, ia berharap para ulama yang notabene membaca kitab turats dapat memikirkan dan memberikan solusi atas problematika keumatan.
“Saya harap peserta halaqah mampu memberikan masukan (atas persoalan), tidak sekadar pertanyaan. Apalagi hasilnya nanti akan dicatat oleh PBNU, kemudian diajukan di tahun 2023 guna menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi sekarang. Ini ada rekamannya,” ucapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar 3 Sarang itu menegaskan, bahwa pemikiran dari buah persoalan yang terjadi hendaknya mengacu pada hasil peradaban yang akan terjadi nanti.
“Jadi, tidak serta merta memberikan jawaban (keputusan), tapi juga berpikir peradaban yang dihasilkan dari jawaban tersebut,” katanya.
Diketahui, Halaqah Fiqih Peradaban kali ini membahas fiqih siyasah dan tatanan dunia baru. Adapun tema yang diusung ialah 'Kontekstualisasi Kutub Al-Turats dalam Menjawab Permasalahan Kontemporer.'
Selain Gus Ghafur, turut menjadi narasumber yaitu H Syamsu Madyan dari Universitas Islam Malang (Unisma) dan Dr Luthfi Hadi Aminudin selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ponorogo.
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua