Lingkungan

BRG dan LPP PBNU Bahas Praktik Pertanian di Lahan Gambut

Ahad, 31 Maret 2019 | 08:15 WIB

Jakarta, NU Online
Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPP PBNU) menggelar lokakarya bertajuk "Mengimplementasikan Konsep Aswaja dalam Pertanian di Lahan Gambut" di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat. Lokakarya berlangsung selama empat hari, yakni 30 Maret hingga 2 April 2019.

Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG Myrna A Safitri mengemukakan bahwa tujuan lokakarya ini untuk menggali informasi-informasi terkini mengenai praktik pertanian di lahan gambut oleh warga NU yang tinggal di area restorasi gambut dan membahas tantangan-tantangannya.

"Kemudian merumuskan strategi-strategi apa yng bisa digunakan oleh para petani dan yg ada di lahan gambut agar mereka tetap meneruskan aktivitas pertanian, tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak ekosistem gambut," kata Myrna.

Menurutnya, dalam upaya memaksimalkan lokakarya ini, pihak panitia menghadirkan mentor dan kader sekolah lapang gambut yang telah dibina BRG selama setahun terakhir. Nantinya, mentor dan kader tersebut berbagi tentang pengalamannya dalam mengembangkan pertanian yang baik.

"Tujuan menghadirkan mereka agar mereka membagi pengalaman bagaimana mengembangkan pertanian tanpa membakar dan tanpa pupuk kimia di desanya," ucapnya.

Lebih lanjut, ia berharap, para peserta yang berasal dari berbagai daerah ini dapat menyusun langkah-langkah taktis ketika berada di daerahnya, dengan mendorong pertanian gambut yang tidak membakar dan menggunakan pupuk kimia.

Selain dihadiri warga NU, kegiatan ini juga dihadiri kader sekolah lapang BRG dan dai-dai restorasi gambut dari berbagai daerah seperti dari Riau.

Menurutnya, Riau termasuk daerah yang mempunyai ekosistem gambut yang luas, namun sebagian besar dalam keadaan rusak dan terbakar. Daerah tersebut juga dinilai mulai muncul kebakaran di beberapa titik.

"Melalui kegiatan ini, kami juga mendorong lagi Nahdliyin, petani-petani yang ada di riau agar mengelola lahan-lahan gambut di Riau, agar mengelola pertanian tanpa terbakar," ucapnya. (Husni Sahal/Mahbib)