Lingkungan

Maksimalkan Potensi Pesantren untuk Produktivitas Lahan Gambut

Senin, 1 April 2019 | 01:30 WIB

Jakarta, NU Online
Indonesian National Carbon Accounting System (INCAS) mencatat ada 1,262 juta hektar lahan gambut berada di Sumatera Selatan. Luas lahan tersebut meliputi tiga kabupaten, yakni Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyu Asin, dan Banyu Asin.

Hektaran lahan itu penting dimaksimalkan guna meningkatkan produktivitas masyarakat sekitar, tak terkecuali pesantren.

"Banyak pondok pesantren di tiga kabupaten tersebut," kata Suhadi, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan, saat ditemui NU Online pada Rakernas LPP NU di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta, Ahad (31/3).

Suhadi melihat pentingnya kerjasama antarpihak guna memaksimalkan dan memanfaatkan lahan gambut itu untuk kemaslahatan masyarakat sekitarnya.

Santri, menurutnya, dapat berperan baik dan penting dalam upaya pemaksimalan potensi positif gambut. "Penting kerjasama antarpihak, instansi terkait, pemerintah daerah, dan pesantren," ungkapnya.

Sebelumnya, pada tahun 2015 lalu, lahan gambut menjadi petaka masyarakat di sana. Bukan sekadar merusak saluran pernafasan karena asapnya, tetapi juga membuat laju ekonomi melambat dan kehidupan terhambat.

Pemaksimalan potensi santri, dalam pandangan Suhadi, bukan lagi pada tahap pengurangan atau penghentian pembakaran, tetapi sudah pada tahap upaya produktivitas tanpa menafikan hal pertama. (Syakir NF/Muhammad Faizin)