Lingkungan

Pendekatan Agama Salah Satu Kunci Sukses Restorasi Gambut

Jumat, 27 April 2018 | 08:30 WIB

Banjarmasin, NU Online
Bersama da'i, kerja Badan Restorasi Gambut (BRG) akan lebih ringan. Hal ini disampaikan oleh KH Zulkifli, salah satu peserta Lokalatih Peningkatan Kapasitas Dai Restorasi Gambut.

"Tugas berat BRG akan lebih ringan," katanya saat memberikan pesan dan kesan pada penutupan acara tersebut di hotel Royal Jelita, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (27/4).

Masyarakat Indonesia agamais, kehidupannya diatur oleh agama, sejak sebelum bangun tidur sampai tidur lagi. Termasuk dalam mengelola lingkungan hidup. 

"Dengan pendekatan agama menjadi salah satu kunci keberhasilan restorasi gambut," ujar peserta asal Pontianak tersebut.

Senada dengan Zulkifli, Ketua BRG Nazir Fuad juga menyampaikan hal yang sama. Ia bercerita tentang seseorang yang lebih memilih pekerjaan yang sederhana ketimbang yang lebih dari sebelumnya. Hal itu atas dasar petunjuk dari guru mengajinya. 

Gambut, menurut Nazir, tidak boleh menyengsarakan masyarakat. Justru harus memberikan berkah kepada mereka.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa profesor pernah menyatakan bahwa gambut bakal menjadi penyelamat dunia.

"Mungkin lahan gambut bisa menjadi penyelamat manusia," ujarnya sebelum menutup kegiatan itu.

Satu hektar lahan gambut, lanjutnya, setiap tahun bisa menghasilkan 3 kali lipat sagu daripada ditanam di tanah biasa. Terlebih Indonesia, negara dengan lahan gambut terluas di dunia di antara negara-negara tropis.  (Syakir NF/Muiz)