Nasional

15 Cara Menyambut dan Melaksanakan Puasa Ramadhan agar Lebih Sempurna

NU Online  Ā·  Rabu, 28 Februari 2024 | 11:08 WIB

15 Cara Menyambut dan Melaksanakan Puasa Ramadhan agar Lebih Sempurna

(Ilustrasi: NU Online)

Jakarta, NU Online
Sebentar lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan. Di bulan tersebut, umat Islam memiliki kewajiban berupa menjalankan puasa.


Allahu yarham KH A Nuril Huda dalam tulisan berjudul ā€œBagaimana Menyambut Ramadhan? yang dimuat oleh NU Online menyebutkan ada 15 cara yang bisa dilakukan agar puasa Ramadhan lebih sempurna.


ā€œAgar puasa Ramadhan dapat dikerjakan dengan sempurna dan mendapatkan pahala dari Allah SWT, maka hendaknya melakukan hal-hal ini,ā€ tulisnya.


Menurut kiai yang pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) masa khidmah 2004-2010 ini, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan diri dan memohon maaf kepada sesama.


ā€œPertama, mempersiapkan jasmani dan rohani, mental spiritual seperti membersihkan lingkungan, badan, pikiran dan hati dengan memperbanyak permohonan ampun kepada Allah SWT dan minta maaf kepada sesama manusia,ā€ jelasnya.


ā€œKedua, menyambut bulan suci Ramadhan dengan rasa senang dan gembira karena akan meraih kebajikan yang berlipat ganda. Ketiga, meluruskan niat yang tulus ikhlas, hanya ingin mendapat ridha Allah SWT. Karena setan tidak akan mampu mengganggu orang yang tulus ikhlas dalam ibadah,ā€ lanjutnya.


Hal keempat adalah berpuasa dengan penuh sabar untuk melatih fisik dan mental. Menurutnya, dengan kesabaran seseorang akan mendapat pahala yang sangat banyak. Ia kemudian mengutip firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat kesepuluh yang memiliki arti ā€˜Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS Az-¬Zumar: 10)’.


Kelima, menyegerakan berbuka jika waktunya sudah tiba dan mengakhirkan makan sahur. Keenam berdoa ketika berbuka puasa. Salah satu pendiri organisasi mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini kemudian menuliskan dua jenis doa yang dibaca ketika berbuka puasa.


ā€œRasulullah SAW selalu berdoa ketika berbuka puasa, dengan membaca doa:
Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŁƒŁŽ ŲµŁŁ…Ł’ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų±ŁŲ²Ł’Ł‚ŁŁƒŁŽ Ų£ŁŁ’Ų·ŁŽŲ±Ł’ŲŖŁ (Allahumma laka shumtu wa ā€˜ala rizqika afthartu). Dan Ų°ŁŽŁ‡ŁŽŲØŁŽ Ų§Ł„ŲøŁ‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§ŲØŁ’ŲŖŁŽŁ„Ł‘ŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ų¹ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‚Ł ŁˆŁŽŲ«ŁŽŲØŁŽŲŖŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų£Ų¬Ł’Ų±Ł ؄نْ Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł (Dzahaba adh-dhama`u wabtallat al-ā€˜uruuqu wa tsabatal ajru insyaAllaah),ā€ tulisnya.


Ketujuh adalah berbuka dengan kurma atau air. Menurutnya, ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam hadits riwayat Abu Dawud.


ā€œRasulullah SAW berbuka puasa dengan kurma basah sebelum shalat maghrib, jika tidak ada maka dengan kurma kering, dan jika tidak ada maka berbuka dengan beberapa teguk air. (HR Abu Dawud),ā€ jelasnya.


Kedelapan, bersedekah sebanyak-banyaknya. Hal ini dikarenakan sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan. Selanjutnya, kesembilan adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an, menghayati dan mengamalkannya.


ā€œSebagaimana Rasulullah SAW setiap bulan didatangi Malaikat Jibril untuk mengajarkan Al¬Qur'an. Al-Qur'an yang dibaca pada bulan Ramadhan akan memberi syafaat kepada pembacanya kelak di hari kiamat,ā€ ungkapnya.


Kesepuluh, meninggalkan kata-kata kotor dan tidak bermanfaat, karena akan menghilangkan pahala puasa.


Kesebelas, tidak bermalas-malasan dalam semua aktivitas dengan alasan berpuasa, karena puasa bukan menghambat aktivitas dan produktivitas justru meningkatkan prestasi. Kedua belas, melakukan i'tikaf di masjid, terutama pada 10 hari akhir bulan Ramadhan. Hal ini seperti yang pernah Rasulullah SAW lakukan, yakni membiasakan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir tiap bulan Ramadhan.


Hal selanjutnya, ketiga belas, adalah memperbanyak ibadah. Salah satunya adalah shalat malam dengan mengajak keluarga untuk ibadah malam. Keempat belas, bagi yang mampu, dianjurkan untuk melakukan umrah di bulan Ramadhan, karena pahala-nya seperti berhaji.


ā€œTerakhir, kelima belas adalah Memperbanyak membaca Tasbih, karena sekali tasbih di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu tasbih di luar Ramadhan,ā€ tutupnya.
Ā