Nasional

6 Peristiwa Penting di Bulan Safar

Jumat, 18 Agustus 2023 | 18:00 WIB

6 Peristiwa Penting di Bulan Safar

Ilustrasi bulan Safar. (Foto: Dok NU Online)

Jakarta, NU Online 
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa awal bulan Safar 1445 H mulai Jumat (18/8/2023). Hal ini disampaikan melalui surat tertulis yang dikeluarkan pada Rabu (16/8/2023).


"Awal bulan Shafar 1445 H bertepatan dengan Jumat Legi 18 Agustus 2023 M (mulai malam Jumat) atas dasar istikmal," sebagaimana tertulis dalam Pengumuman Nomor : 040/LF–PBNU/VIII/2023 yang dikeluarkan pada Rabu (16/8/2023).


Di bulan kedua dalam tahun Qamariah ini, setidaknya terdapat enam (6) peristiwa penting dalam sejarah Islam. Ustadz Amien Nurhakim menguraikan hal tersebut dalam artikelnya di NU Online yang berjudul Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Safar. Ia mengutip dari kitab Mandzumah Syarh al-Atsar Waradaan Syahri Safar (hal 9) yang ditulis Habib Abu Bakar al-‘Adni.


1. Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah

Peristiwa pertama dalam bulan Safar adalah pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah al-Kubra. Pernikahan itu berlangsung sebelum datang wahyu dari Allah kepada Rasulullah (sebelum masa kenabian).

 
2. Rasulullah menikahkan Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib

Selain dirinya, Rasulullah saw juga menikahkan putrinya, yaitu Sayyidah Fatimah az-Zahra (Siti Fatimah) dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib di bulan Safar dengan penuh kegembiraan.

 
3. Hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah

Rasulullah saw juga memulai hijrahnya dari Kota suci Makkah ke Kota Madinah pada akhir bulan Safar di goa al-Hajar sebagaimana para ulama sebutkan.

 
4. Perang pertama dalam Islam, yaitu perang Abwa

Peristiwa lain yang terjadi di bulan Safar adalah Perang Abwa. Perang pertama dalam Islam ini terjadi pada permulaan bulan Safar.
 

5. Penaklukan Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah

 
6. Rasulullah mengutus Usamah bin Zaid kepada pimpinan prajurit Rum tahun 11 Hijriah

Demikian itu terjadi beberapa hari pra-wafatnya Rasulullah. Dua peristiwa terakhir ini, menurut Ustadz Amien, tidak disebutkan oleh Habib Abu Bakar al-‘Adni dalam kitabnya, Mandzumah Syarh al-Atsar Waradaan Syahri Safar.