Aku Mencintaimu Saja Tanpa Dalil, Masa Cinta Rasulullah Harus Cari Dalil
NU Online · Kamis, 21 November 2019 | 20:07 WIB
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
“Ketika saya berangkat ke sini ada yang dirrect message (dm) saya di Instagram. ‘Ustadz apa dalil sahih memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW?’ Saya jawab, ‘mohon maaf, aku mencintaimu saja tanpa dalil, masa aku mencintai Rasulullah harus mencari dalil,’ ‘kan begitu’,” kata Gus Miftah saat berceramah di Maulid Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (21/11) malam.
Menurut Gus Miftah, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah cara umat Islam mencintai nabinya. Terkait apakah perayaan tersebut berpahala atau tidak, sebaiknya diserahkan kepada Allah SWT melalui catatan malaikat Rakib atau Atid.
“Saya sampaikan ini adalah caraku mencintai nabiku dengan perayaan maulid. Cukup Rakib dan Atid yang menilai amalku,” katanya.
Ia menjelaskan, jika harus menanyakan siapakah yang dia cintai, Rasulullah atau istrinya. Maka dia akan menjawab Rasulullah. Karena ada hadis nabi yang mengatakan bahwa Rasullullah menyelamatkan umat manusia, tetapi istri belum tentu.
“Nabi mengataan la yu’minu ahadukum hatta akuna ahabba ilaihi. Mencintai Rasulullah didahulukan daripada anaknya, orang tuanya, manusia semuanya, termasuk istrinya, karena Rasulullah menyelamatkan, istri belum tentu menyelamatkan,” ucap Gus Miftah.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua