Nasional

Amalan dari Katib ‘Aam PBNU untuk Mengisi Bulan Ramadhan

Selasa, 12 April 2022 | 13:00 WIB

Amalan dari Katib ‘Aam PBNU untuk Mengisi Bulan Ramadhan

Katib ‘Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori memberikan amalan untuk mengisi hari-hari Ramadhan. Amalan yang paling utama adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an, baik siang maupun malam.


“Ini sangat utama sekali, karena barangsiapa yang memperbanyak membaca Al-Qur’an maka hatinya akan menjadi hati yang bening dan jernih, serta pikiran yang tenang dan mampu berpikir positif,” ucap Kiai Said Asrori dalam tayangan di TVNU dikutip NU Online, Selasa (12/4/2022). 


Sebab orang yang membaca Al-Qur’an secara istiqamah akan diberikan banyak keberkahan Allah. Meskipun orang yang membaca ayat-ayat Al-Qur’an itu tidak mengetahui artinya, Allah tetap akan memberikan pahala. Syaratnya, harus membaca dengan penuh ikhlas dan khusyuk. 


Selain itu, Kiai Said Asrori mengingatkan umat Islam untuk memperbanyak bacaan zikir kepada Allah. Di antaranya dengan bacaan-bacaan tasbih, takbir, tahmid, istighfar, dan hauqalah. Zikir ini tidak boleh ditinggalkan.


“Yang tidak kalah pentingnya adalah kita memperbanyak shalawat atas Rasulullah. Ini amalan-amalan yang sangat ditekankan oleh Rasulullah kepada sahabatnya, tentu juga bagi seluruh umat Muhammad,” katanya.


Kiai Said Asrori mendoakan umat Islam yang rajin membaca Al-Qur’an agar senantiasa mendapatkan hidayah dari Allah. Sebab Al-Qur’an adalah petunjuk dan pedoman bagi umat Islam. Terlebih kitab suci ini diturunkan pada Ramadhan, bulan yang suci.


Ia kemudian mengutip QS Al-Baqarah ayat 185 yang menerangkan bahwa Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang benar dan salah). 


“Semoga dengan membaca Al-Qur’an, kita semakin tercerahkan. Kita akan dituntun oleh Al-Qur’an agar seluruh amalan-amalan kita sesuai dengan Al-Qur’an itu sendiri. Karena Al-Qur’an menjadi pedoman dan kitab pokok kita, tidak boleh kita tinggalkan. Semoga hati kita selalu berhubungan dengan ayat-ayat Allah,” harap Kiai Said Asrori. 


Keutamaan membaca Al-Qur’an

Terdapat beberapa ayat dan hadits yang menerangkan mengenai keutamaan membaca Al-Qur’an. Ayat dan hadits ini sebagaimana yang dikutip Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya.


Pertama, QS Fathir ayat 29-30. Artinya, "Sungguh, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan tersembunyi dan terang benderang. Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi agar Allah menyempurnakan untuk mereka pahala mereka dan menambahi mereka dengan sebagian karunia-Nya. Sungguh Allah maha pengampun lagi maha penerima syukur."


Kedua, “Rasulullah saw bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Siapa yang cukup sibuk membaca Al-Qur’an dan berzikir, niscaya Kuberikan kepadanya anugerah paling utama yang pernah Kuberikan kepada mereka yang berdoa.’ Perumpamaan keutamaan kalam ilahi dibanding ucapan yang lain seperti keutamaan Allah terhadap makhluk-Nya.’”


Ketiga, dari Abu Umamah, ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Hendaklah kalian membaca Al-Qur’an karena ia nanti akan datang sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya pada hari Kiamat,’” (HR Bukhari dan Muslim).


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad