Nasional

Apakah Gagal Ginjal Akut pada Anak Dapat Disembuhkan?

Senin, 14 November 2022 | 11:00 WIB

Apakah Gagal Ginjal Akut pada Anak Dapat Disembuhkan?

Ilustrasi seorang dokter sedang memeriksa anak yang sakit gagal ginjal.

Jakarta, NU Online 
Munculnya kasus gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) baru-baru ini membuat banyak pihak terutama para orang tua resah. Apalagi jumlah GGA pada anak mencapai ratusan kasus. Rilis Kemenkes hingga 6 November 2022, total kasus gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) pada anak di Indonesia mencapai 324 pasien. Sebanyak 102 pasien telah dinyatakan sembuh, 27 pasien masih dalam perawatan di rumah sakit, dan 195 orang lainnya meninggal dunia.


Lalu apakah GGA dapat disembuhkan?


Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan secara umum gangguan ginjal akut pada umumnya, masih memungkinkan untuk pulih kembali apabila dasar utamanya teratasi.


“Jadi selama proses auto imunnya terkendali stabil maka bisa kembali (pulih),” kata dr Nadia saat webinar Webinar Tangkal Hoaks Imunisasi dan Penyakit Gagal Ginjal Akut Anak yang diadakan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) pekan lalu.


dr Nadia menyebutkan GGAPA masih bisa sembuh. “Walau tingkat kematiannya tinggi, di akhir Oktober kemarin sudah berkurang dan di November sudah tidak ada lagi kasusnya,” imbuhnya.


Ia menyarankan untuk meningkatkan kesembuhan GGAPA antibiotik harus dihabiskan. Apabila ada sisa, tidak boleh disimpan untuk sakit berikutnya. 


“Obat-obat lain yang sifatnya obat bebas, itu bisa disimpan dan disesuaikan oleh aturannya, jadi pastikan harus disimpan di suhu berapa. Kemudian harus diingat kapan kita bukanya, karena ada yang bilang dibukanya maksimal 6 bulan atau 3 bulan,” jelasnya.


Anggota LKNU, dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein pada webinar tersebut mengatakan GGAPA dapat dikenali dari beberapa gejala awal, seperti penurunan jumlah urin, penurunan frukensi buang air kecil, penurunan warna urin yakni ketika makin pekat lebih kuning lebih tajam. 


Gejala tersebut umumnya diidap anak di bawah 18 tahun. Selain itu pasien juga mengalami demam tinggi yang mungkin mengalami infeksi saluran cerna seperti muntah dan diare; dan gejala infeksi saluran pernapasan akut seperti batuk dan pilek.


dr Fariz memaparkan yang disebut gagal ginjal akut adalah stadium III yang dapat dilihat dari banyaknya urin. Pada stadium III volume urin kurang dari <0,3 cc/kg dalam 24 jam atau tidak keluar urine sama sekali.


Jika anak mengalami indikasi GGA, lanjut dr Fariz, agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa urinnya.


Selain perlu mewaspadai GGAPA, masyarakat harus hati-hati jika muncul satu informasi baru yang terkait dengan kesehatan. Masyarakat harus memastikan jika muncul informasi baru agar bisa menyaring lebih dulu kebenarannya. 


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Syamsul Arifin