Nasional

Badai Tropis Jadi Penyebab Hujan Lebat dan Banjir Hebat di Jakarta

Selasa, 25 Februari 2020 | 14:30 WIB

Badai Tropis Jadi Penyebab Hujan Lebat dan Banjir Hebat di Jakarta

Ketua LPBI PBNU M. Ali Yusuf. (Foto: NU Online/Fathoni)

Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBINU) Mohammad Ali Yusuf menyebut adanya hujan lebat yang melanda sebagian wilayah Indonesia dan berakibat pada banjir hebat di Jakarta disebabkan oleh badai tropis atau eks siklon tropis esther dan siklon tropis ferdinand. 

Menurut dia, badai itu juga mengakibatkan hujan ekstrem disertai angin kencang yang pada puncaknya terjadi bencana banjir di sejumlah daerah tidak terkecuali di DKI Jakarta. 

“Badai tropis itu yang menyebabkan hujannya jadi ekstrem kayak semalam itu dari malam sampai pagi. Kalau yang awal tahun kan karena musim awal hujan,” kata Ketua LPBINU Mohammad Ali Yusuf kepada NU Online, Selasa (25/2). 

Kendati begitu, kata dia, Badan Meteprologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan informasi sejak tiga hari yang lalu. Karena itu, tidak ada alasan masyarakat maupun berbagai pihak tidak memiliki solusi atas masalah alam tersebut. 

Semua pihak, lanjutnya, memiliki pekerjaan rumah agar informasi penting yang dirilis oleh lembaga seperti BMKG bisa ditindak lanjuti secara cepat. Dengan model seperti itu, bisa melakukan upaya antisipasi secara maksimal. 

“Kalau informasi sudah tersedia dari BMKG kan kita semua sudah tahu, tapi bagaimana bisa nyambung ke masyarakat dan kemudian masyarakat dan kelurahan misalnya melakukan upaya antisipasi, nah itu yang belum. Informasi selama ini masuknya ke pribadi,” tuturnya. 

Bahkan, ujar dia, dalam informasi tersebut sudah merinci dimana saja titik hujan lebat yang berpotensi banjir. Artinya tanpa harus menunggu aba-aba seharusnya masyarakat dan pemerintah sudah melakukan evakuasi diri. 

Bagi dia, banjir di Jakarta memiliki dampak yang buruk terutama untuk anak-anak sekolah yang harus diliburkan. Bayangkan kata dia jika kondisinya siswa-siswi tersebut sedang melangsungkan ujian nasional. Sangat memprihatinkan dan perlu ada sikap yang serius dari seluruh pihak. 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad