Nasional

Banjir di Jatinegara, NU DKI Buka Posko dan Dapur Umum

Selasa, 9 Februari 2021 | 11:30 WIB

Banjir di Jatinegara, NU DKI Buka Posko dan Dapur Umum

Relawan di posko NU DKI Jakarta untuk korban banjir Jatinegara. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Hujan deras beberapa hari belakangan ini, membuat sebagian wilayah di Jakarta dan sekitarnya terendam banjir. Beberapa di antaranya banjir melanda permukiman warga di Kelurahan Kampung Melayu dan Manggarai, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.


“Sekarang sih sudah mulai surut. Tapi masih ada beberapa rumah yang terendam banjir seukuran lutut orang dewasa. Kami masih pada waspada takut ada banjir lagi. Banjir ini kiriman dari Bogor yang kemarin hujan deras itu,” tutur Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Syamsul Maarif saat dihubungi NU Online, Selasa (9/2) sore. 


“Kemarin sore kita langsung buka posko NU Peduli dan dapur umum di Jatinegara, di Jalan Permata. Alhamdulillah Banser banyak banget di sini, teman-teman dari semua lembaga dan badan otonom NU DKI. Alhamdulillah kita serentak,” lanjutnya.


Di dapur umum itu terdapat berbagai kebutuhan warga terdampak banjir seperti makanan siap saji, beras, selimut, dan perlengkapan bayi. Semua itu didapat dari hasil patungan atau iuran internal organisasi PWNU DKI Jakarta.


“Bantuan-bantuan sementara masih dari internal saja. Jadi kita tersedia mie instan, beras, perlengkapan anak-anak, makan-makanan, dan selimut. Ini kita patungan lah. Untuk sementara kita masih patungan dulu,” papar Kiai Syamsul. 


Bantuan-bantuan tersebut, sambungnya, sudah didistribusikan kepada warga terdampak banjir. Kiai Syamsul menuturkan bahwa terdapat 1000 rumah terendam banjir di kawasan Jatinegara, Kampung Melayu dan Manggarai. 


“Nah sekarang ini kita sedang mencari obat-obatan. Itu saja yang belum ada dan masih kurang. Karena ada banyak banget ini warga terdampak banjir, sekitar 1000 rumah,” kata Kiai Syamsul. 


Patuhi protokol kesehatan


Sekitar 50 orang relawan yang didominasi oleh pasukan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) turun langsung membantu dan mendampingi warga terdampak banjir Jakarta. Namun demikian, Kiai Syamsul menegaskan para relawan di sana tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. 


“Protokol kesehatan tetap (dipatuhi). Kita bawa masker juga dan bagi-bagi masker. Tadi saya keliling bagikan masker. Orang yang nggak pakai masker langsung di tempat kita bagi-bagi,” katanya. Rencananya, setelah selesai mendistribusikan bantuan kepada warga, PWNU DKI Jakarta akan mengadakan tes swab kepada warga Jakarta yang terdampak banjir. 


NU bersama masyarakat


Kiai Syamsul menegaskan bahwa NU akan selalu membersamai masyarakat, terutama dalam menghadapi musibah bencana alam seperti banjir. Ia mendorong seluruh pengurus, kader, dan warga NU di Jakarta untuk bersatu-padu membantu masyarakat.


“Kita harus tolong-menolong. Terutama kami berharap, Pengurus NU di tingkat ranting dan MWC (Majelis  Wakil Cabang), dan tentu PWNU semua bersatu-padu bersama masyarakat, tokoh setempat, dan ikut punya kepedulian kepada masyarakat terdampak banjir,” harapnya.


Kiai Syamsul pun berharap agar musibah banjir yang melanda ibu kota ini segera mereda. Ia mengimbau pula kepada seluruh warga agar selalu siap siaga menghadapi musim penghujan, terutama bagi warga yang berdomisili di daerah rawan banjir. 


Ia menegaskan, keterlibatan NU dalam membantu masyarakat menghadapi bencana alam seperti banjir bertujuan agar peran NU di masyarakat semakin lebih dirasakan. “Jadi kepedulian kepada masyarakat itu harus ditunjukkan, bahwa NU berperan terus di dalam situasi dan kondisi apa pun. Terutama dalam hal-hal terkait dengan musibah,” katanya.


“Kami berharap seluruh pengurus NU di semua tingkatan, termasuk warga dan kader, semua harus punya kepedulian yang sama terhadap musibah. Terutama sekarang kepada korban banjir,” tegas Kiai Syamsul.


618 warga terdampak banjir di Kampung Melayu


Dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, warga terdampak banjir di Kampung Melayu sebanyak 618 jiwa. Terdiri dari 334 orang dewasa, 63 orang lanjut usia, 123 anak-anak, dan balita 98 jiwa. Untuk sementara, mereka diungsikan ke tempat pengungsian di lima titik yang ada. 


Lima titik itu adalah Aula Kantor Kelurahan Kampung Melayu, Gedung SDN Kampung Melayu 01/02 Pagi, Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 08, Pos RW 07, dan Aula Masjid Ruhul Islam di RW 07. 


Sementara, kondisi genangan hingga pukul 06.00 WIB tadi pagi masih berkisar antara 20 hingga 250 sentimeter. Genangan terendah terdapat di wilayah RT 02/04 dan tertinggi di RT 12 dan RT 13 di RW 04 serta RT 10 dan RT 11 di RW 05 yang mencapai 2,5 meter. Sedangkan wilayah lainnya rata-rata genangan sekitar 50-100 sentimeter. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad