Nasional

Budayawan: Kunci Kemanusiaan adalah Kebudayaan

Rabu, 8 Januari 2020 | 06:45 WIB

Budayawan: Kunci Kemanusiaan adalah Kebudayaan

Budayawan Ngatawi Al Zastrouw

Jakarta, NU Online
Belakangan, narasi negatif terkait tradisi dan kebudayaan di Indonesia terus muncul baik di dunia maya maupun dunia nyata. Kebudayaan bagi sebagian kelompok dinilai mendekati kemusyrikan dan bertentangan dengan ajaran agama. Padahal, kata KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), karena kebudayaan masyarakat bisa menterjemahkan nilai agama juga bisa memahami arti sebuah hidup yang dia jalani. 

Hal itu pula yang menyebabkan Perumus Haul Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Ngatawi Al Zastrouwi, mengangkat tema ‘Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan’ di Puncak Haul Gus Dur ke 10 di Ciganjur, Jakarta Selatan Desember 2019 lalu. Menurutnya, tema itu sengaja diangkat agar masyarakat Indonesia paham, betapa pentingnya kebudayaan untuk kemanusiaan. 

“Kunci kemausiaan adalah kebudayaan, manusia akan tetap manusia kalau ia berbudaya karena bedanya manusia dengan makhluk lain ya karena kebudayaan itu,” kata  Ngatawi saat hadir di Program Ngobrol Pintar (Ngopi) yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (7/1) malam. 

Seperti kata Gus Dur, lanjut Ngatawi, mengapa yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah kebudayaan, sebab jika iman, malaikat pun beriman. Tetapi, malaikat tidak berbudaya sebagaimana halnya manusia yang hidup di dunia. 

“Kalau ingin jadi manusia ya harus berbudaya. Anda tidak bisa menjadi malaikat yang hanya memiliki iman,” tuturnya. 

Kemunculan tema itu juga selaras dengan gagasan Gus Dur soal kebudayaan itu sendiri. Gagasan itu lanjut Ketua Lesbumi PBNU 2004-2009 ini, masuk akal.  Karena, manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan lepas dari peranan manusia-manusia lain dan telah memiliki peradaban sejak ratusan abad silam. 
 
“Kebudayaan melestarikan kemanusiaan itu masuk akal dan begitulah adanya. Menurut hemat saya, ketika nilai agama diterjemahkan oleh manusia. Maka nilai agama tersebut adalah kebudayaan,” katanya. 

Paling penting, budaya tidak sekedar prilaku melainkan sesuatu yang menegakan harkat dan martabat manusia. Kebudayaan dapat melestarikan hubungan masyarakat secara luas, kebudayaan juga, merupakan intstrumen untuk menjabarkan serta memahami agama. 

Untuk diketahui, Program Ngopi adalah salah satu program Talk Show di Kompas TV yang mengangkat tema-tema hangat yang muncul di Indonesia. Pada Ngopi kali ini, tema yang diambil adalah ‘Belajar dari Gus Dur’ bermaksud memotret gagasan Gus Dur terkait kemanusiaan dan ke-Indonesiaan. Hadir pembicara lain yakni Mantan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, dan Komedian Sakdiyah Makruf.

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi